BacaJogja – Memasuki musim hujan, wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diprediksi mengalami cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi.
Hal ini dipengaruhi oleh sirkulasi siklonik di Samudra Hindia sebelah barat daya Jawa, yang menciptakan wilayah pertemuan angin (konvergensi) di sebagian besar Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara, termasuk DIY. Selain itu, fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) turut berkontribusi dalam pembentukan awan hujan di wilayah ini.
Baca Juga: Megawati Pecat Jokowi, Gibran, dan Bobby dari PDIP: Ini Alasan Lengkapnya
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II Yogyakarta, Warjono, menyampaikan bahwa kondisi ini diperburuk oleh hangatnya suhu permukaan air laut di sekitar perairan Jawa, yang meningkatkan aktivitas pertumbuhan awan hujan.
“Kami mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang selama periode Natal dan Tahun Baru 2024-2025,” ujar Warjono, Selasa (17/12/2024).
Beberapa wilayah di DIY yang rentan terdampak cuaca ekstrem meliputi:
- Sleman: Tempel, Seyegan, Moyudan, Godean, Ngaglik, hingga Prambanan
- Kota Yogyakarta
- Bantul: Kasihan, Sewon, Piyungan, Imogiri, dan Srandakan
- Kulon Progo: Wates, Sentolo, Temon, hingga Pengasih
- Gunungkidul: Wonosari, Semanu, Playen, Tepus, hingga Semin
Baca Juga: Bantul Culture Run 2024: Serunya Lari Sambil Menyerap Budaya di Alun-Alun Wukirsari
Dampak cuaca ekstrem yang mungkin terjadi antara lain banjir, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, dan penurunan jarak pandang, terutama di wilayah dengan topografi curam dan berbukit.
Langkah Antisipasi
Warjono juga mengingatkan masyarakat untuk terus memantau perkembangan cuaca melalui saluran resmi, seperti website BMKG, media sosial @infobmkgjogja, atau layanan telepon di (0274) 5041011 dan WhatsApp 085157599865. “Kewaspadaan terhadap potensi bencana ini sangat penting, terutama bagi masyarakat yang beraktivitas di area rawan,” tambahnya.
Melalui langkah antisipasi dan koordinasi dengan instansi terkait, diharapkan risiko dampak bencana dapat diminimalkan selama periode libur akhir tahun ini. []