Reborn Koperasi Seniman Yogyakarta: Menghidupkan Kembali Wadah dan Gairah dalam Berkesenian

  • Whatsapp
Koseta
Koperasi Seniman Yogyakarta pada 2024 ini melakukan Reborn sebagai upaya menghidupkan Kembali Wadah dan Gairah dalam Berkesenian. (istimewa)

BacaJogja – Sejarah berdirinya Koperasi Seniman Yogyakarta atau KOSETA, berawal dari krisis multidimensional yang melanda Indonesia pada tahun 1998. Sejumlah seniman Yogyakarta berkumpul untuk mencari jalan keluar bersama.

Pertemuan pertama berlangsung di Gayam 16, dilanjutkan di kantor LKiS Gambiran, dan di beberapa lokasi lainnya. Dari diskusi tersebut, lahirlah ide untuk mendirikan sebuah koperasi yang menjadi wadah bagi para seniman, yaitu Koperasi Seniman Yogyakarta (KOSETA).

Read More

FGD MES 2024

“KOSETA menjadi ruang solidaritas dan kolaborasi di tengah situasi yang sulit saat itu,” ujar Sigit Sugito, Ketua KOSETA.

Baca Juga: Dhahar Kembul: Tradisi Orang Tua Paud di Bantul untuk Terima Kasih dan Kebersamaan

Koperasi ini diinisiasi oleh sejumlah tokoh seni dan budaya, seperti Fajar Suharno (tokoh teater), Sapto Raharjo (pendiri FKY), Iman Budhi Santoso, Mustofa W. Hasyim (penyair), Jadul Maula (aktivis pesantren), Sigit Sugito (aktivis Paguyuban Teater Bantul), Wess Ibn Sayy (pendongeng), dan beberapa nama lain yang turut mewarnai perjalanan KOSETA.

koperasi seniman jogja
Koperasi Seniman Yogyakarta pada 2024 ini melakukan Reborn sebagai upaya menghidupkan Kembali Wadah dan Gairah dalam Berkesenian. (istimewa)

Jejak Kegiatan KOSETA

Sejak berdiri, KOSETA aktif menyelenggarakan berbagai kegiatan budaya, di antaranya:

  • Kemah Budaya 2000 dan Kongres Cerpen di Parangtritis
  • Festival Musik Puisi selama tiga tahun berturut-turut
  • Menginisiasi Yogyakarta Gamelan Festival (YGF)
  • Mengadakan Lomba Penulisan Fiksi Sosial

Namun, seperti halnya organisasi lainnya, KOSETA juga mengalami pasang surut. Hingga tahun 2017, atas dorongan tokoh-tokoh seperti almarhum Hari Dendi, Robby Kusumaharta, dan Syahbenol Hasibuan, KOSETA akhirnya memperoleh badan hukum dari Kementerian Hukum dan HAM sebagai Koperasi Jasa Seniman dan Budayawan Yogyakarta.

Baca Juga: Grand Opening Skin Labora Cik Ditiro Yogyakarta: Diskon 70% dan Analisis Kulit Gratis

KOSETA Reborn 2024

Di tahun 2024, KOSETA kembali menyalakan semangat baru dengan niat untuk “reborn”. Dengan tema kebangkitan ini, KOSETA siap menjadi wadah yang lebih kuat bagi seniman dan budayawan Yogyakarta.

“Kami ingin KOSETA menjadi lebih relevan dengan kebutuhan seniman masa kini, menghadirkan inovasi sekaligus melestarikan nilai-nilai seni dan budaya yang sudah ada,” tambah Sigit Sugito.

Pada Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang digelar pada 20 Desember 2024, KOSETA mengesahkan susunan kepengurusan periode 2024-2028 sebagai berikut:

Badan Pembina:

  1. GBPH Prabukusumo
  2. Robby Kusumaharta
  3. Erman Suparno
  4. Untung Sukaryadi
  5. Hargo Utomo
  6. Sri Surya Widati

Baca Juga: MES DIY Bahas Konsep Pariwisata Yogyakarta Ramah Muslim yang Inklusif untuk Semua

Badan Pengawas:

  1. Syahbenol Hasibuan
  2. HM Nasruddin Anshoriy Ch
  3. Arya Aryanto
  4. Yati Sumaryo
  5. Yani Sapto Hudoyo
  6. Timotius Apriyanto

Pengurus Inti:

  • Ketua: Sigit Sugito
  • Sekretaris: Slamet Widodo
  • Wakil Sekretaris: Danuri dan Meta Ayu Thereskova
  • Bendahara: Rommy Heryanto
  • Wakil Bendahara: Mutmainah Nawawi
  • Manager Utama: Sugeng Iman Diryo

Baca Juga: Daftar Lengkap 27 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2025

Melangkah ke Depan

Dengan susunan kepengurusan yang baru, KOSETA berkomitmen untuk mengembangkan program-program inovatif dan memperkuat jaringan seni dan budaya, tidak hanya di Yogyakarta, tetapi juga di tingkat nasional dan internasional. Gairah baru ini diharapkan dapat membawa KOSETA menjadi ikon kebangkitan seni di Yogyakarta.

“Kami mengajak seluruh seniman Yogyakarta untuk bergabung dan bersama-sama menghidupkan KOSETA. Mari kita jadikan koperasi ini rumah bagi kreativitas dan kolaborasi,” pungkas Sigit Sugito. []

Related posts