BacaJogja – Program unggulan Pemerintahan Prabowo-Gibran yaitu Program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi dimulai hari ini, Senin, 6 Januari 2025. Program ini menyasar tiga juta penerima manfaat di 26 provinsi Indonesia.
Dari Aceh hingga Papua Selatan, program ini dirancang untuk memberikan akses makanan bergizi kepada masyarakat yang membutuhkan, dengan harapan mengatasi permasalahan gizi dan kelaparan di Tanah Air.
Namun, di tengah antusiasme peluncuran MBG, perhatian publik tertuju pada fakta bahwa langkah serupa pernah dilakukan oleh Anies Baswedan pada 2019, saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Baca Juga: 65 Link Resmi Pengumuman CPNS 2024: Temukan Instansi Anda di Sini!
Melalui Program Penyediaan Makanan Tambahan untuk Anak Sekolah (PMT-AS), Anies memulai inisiatif yang berfokus pada pemenuhan gizi anak sekolah di Jakarta.
Program MBG ‘milik Presiden Prabowo’ merupakan terobosan besar dengan skala nasional. Provinsi seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Sulawesi Selatan menjadi bagian dari upaya ini. Dengan pengawasan yang melibatkan dinas kesehatan dan berbagai lembaga terkait, MBG diharapkan mampu mengatasi permasalahan gizi kronis yang masih menghantui banyak daerah di Indonesia.
Namun, jauh sebelum MBG menjadi program nasional, Anies Baswedan telah memulai langkah serupa di Jakarta. PMT-AS, yang tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta No. 9 Tahun 2019, dirancang untuk menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak di PAUD, Sekolah Dasar Negeri (SDN), dan Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN).
Baca Juga: Perpanjangan dan Pembuatan SIM di Yogyakarta: Syarat dan Biaya Terbaru yang Perlu Anda Tahu
Pada 2019, PMT-AS berhasil menjangkau 144.722 siswa di 459 sekolah dengan menu sehat berbahan lokal. Setelah sempat terhenti akibat pandemi COVID-19, program ini dilanjutkan pada 2022 dan mencakup 620 sekolah di Jakarta.
PMT-AS lahir dari keprihatinan yang sama: tingginya angka anak-anak Indonesia yang tidak mendapatkan asupan gizi memadai. Survei pada 2019 menunjukkan bahwa lebih dari 30% anak sekolah di Jakarta berangkat tanpa sarapan. Hal ini berdampak pada performa akademik, konsentrasi belajar, dan kesehatan jangka panjang.
PMT-AS menjawab tantangan ini dengan menyediakan makanan sehat, aman, dan bergizi, di bawah pengawasan Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan BPOM. Program ini juga memberdayakan masyarakat lokal melalui pengelolaan bahan pangan, sekaligus mendidik orang tua tentang pentingnya makanan sehat untuk anak-anak.
Baca Juga: Cara Bayar Listrik Diskon 50% Pakai Aplikasi DANA: Simpel dan Cepat!
Kini, saat Presiden Prabowo menerapkan makan bergizi gratis ke tingkat nasional, perbandingan dengan PMT-AS Anies tak terhindarkan. Banyak pihak memuji MBG sebagai langkah nyata untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, namun ada juga yang mengingatkan bahwa gagasan ini bukan hal baru.
Namun, satu hal yang jelas, baik Prabowo maupun Anies menunjukkan kepedulian nyata terhadap masa depan bangsa melalui pemenuhan gizi anak-anak. Pada akhirnya, keberhasilan program ini akan ditentukan oleh konsistensi implementasi dan komitmen pemerintah dalam menjangkau seluruh pelosok negeri. Rakyat kini menunggu: mampukah MBG benar-benar menjadi solusi atas permasalahan gizi di Indonesia? []