BacaJogja – Pemerintah Daerah DIY melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY mempercepat vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) setelah menerima 11.000 dosis vaksin dari Balai Besar Veteriner Farma(BBVF) Pusvetma Kementerian Pertanian RI pada Selasa (14/01). Langkah ini dilakukan untuk menekan penularan PMK, dengan fokus pada sapi perah dan sapi potong di seluruh wilayah DIY.
Kepala DPKP DIY Syam Arjayanti menjelaskan, vaksinasi tahap pertama ini merupakan bagian dari pengajuan tambahan 113.450 dosis vaksin PMK kepada Kementerian Pertanian. Dropping vaksin akan dilakukan secara bertahap hingga September 2025 untuk mempercepat penanganan kasus yang terus meningkat.
“Kasus PMK di DIY meningkat signifikan, dan kami telah mengajukan tambahan vaksin kepada Kementan. Tahap pertama sebanyak 11.000 dosis sudah kami distribusikan ke kabupaten/kota di DIY, dengan prioritas sapi perah dan sapi potong,” jelas Syam saat dikonfirmasi, Kamis (16/01).
Baca Juga: Kalender Jawa 2025: Menguak Harmoni Weton, Pasaran, dan Tradisi Leluhur
Dropping Vaksin Bertahap
Syam merinci jadwal dropping vaksin berikutnya, yakni:
- Februari 2025: 34.035 dosis
- Maret 2025: 11.345 dosis
- Juli 2025: 11.345 dosis
- Agustus 2025: 34.035 dosis
- September 2025: 11.345 dosis
Total 113.450 dosis vaksin akan digunakan untuk sapi terlebih dahulu. Vaksinasi kambing dan domba akan didukung oleh bantuan dari Bank Indonesia, Bank BPD DIY, dan Baznas.
Sinergi dan Dukungan
Selain vaksin, bantuan berupa obat-obatan dan vitamin juga telah disiapkan. DPKP DIY menggandeng dokter hewan dan peternak untuk mempercepat vaksinasi dan meningkatkan pengawasan lalu lintas ternak.
“Kami juga membutuhkan CSR dari berbagai pihak untuk memperluas cakupan vaksinasi. Saat ini, vaksinasi difokuskan pada daerah hijau, di mana hewan ternak masih sehat,” tambah Syam.
Baca Juga: Jadwal dan Pelayanan SIM Keliling di DIY: Cek Lokasi dan Tarif Perpanjangan SIM Hari Ini
Meski status DIY masih tertular dan belum dinyatakan wabah, berbagai langkah preventif dilakukan, seperti meningkatkan biosekuriti, isolasi hewan yang terinfeksi, dan pemberian vitamin. DPKP DIY juga mengimbau peternak untuk tidak panik jika ternaknya terkena PMK, karena penyakit ini dapat diobati.
Perkembangan Kasus PMK
Hingga 15 Januari 2025, total kasus aktif PMK di DIY mencapai 2.090 ekor, terdiri dari 2.069 sapi, satu kambing, dan 20 domba. Sebanyak 20 ekor dinyatakan sembuh, 166 ekor mati, dan 53 ekor dipotong paksa. Dari total populasi sapi potong di DIY sebanyak 285.060 ekor dan sapi perah 2.992 ekor, cakupan vaksinasi baru mencapai 16 persen dalam enam bulan terakhir.
Baca Juga: Trans Jogja 2025: Rute Baru, Armada Bertambah, dan Tarif Terjangkau
Harapan untuk Peternak
Ke depan, DPKP DIY mendorong peternak untuk melakukan vaksinasi mandiri dengan harga sekitar Rp30.000 per dosis, mengingat satu ekor ternak membutuhkan dua dosis per tahun.
“Kesadaran peternak untuk menjaga kesehatan ternaknya melalui vaksinasi sangat penting agar kita dapat mengendalikan PMK secara lebih efektif,” pungkas Syam.
Dengan langkah-langkah ini, Pemda DIY berharap penularan PMK dapat terkendali dan produktivitas peternakan kembali meningkat. []