BacaJogja – Sebanyak 73 siswa dari 66 SMA/SMK/MA yang tersebar di 29 provinsi telah bersaing ketat dalam babak final Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Nasional 2025. Kompetisi bergengsi ini berlangsung di Goethe-Institut Jakarta pada 21-22 Januari 2025, dan akhirnya melahirkan lima pemenang yang membanggakan.
Maisa Faizatun Nisa dari SMA PGII 1 Bandung berhasil merebut gelar juara pertama, diikuti Charlene Kayla Tandrea dari Saint John’s Catholic School BSD, Tangerang Selatan, sebagai juara kedua. Sementara juara ketiga diraih Fahmi Ihsaan Tamba dari SMA Negeri 1 Matauli Pandan, Tapanuli Tengah. Nasywa Fatiha Rahma dan Indira Vibby, keduanya juga dari SMA PGII 1 Bandung, masing-masing menjadi juara keempat dan kelima.
Baca Juga: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Buka Lowongan Dosen Doktor Insentif Rp50 Juta
Dalam upacara penghargaan yang berlangsung pada 22 Januari 2025, Direktur Goethe-Institut Wilayah Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru, Constanze Michel, mengapresiasi pencapaian para finalis. “Para peserta membuktikan diri sebagai pelajar terbaik bahasa Jerman di Indonesia. Kemampuan bahasa asing, termasuk bahasa Jerman, adalah aset penting untuk menghadapi tantangan global,” ujar Michel.
Kompetisi Ketat dan Hadiah Bergengsi
Olimpiade ini merupakan ajang tahunan yang diselenggarakan oleh Goethe-Institut Indonesien bekerja sama dengan Ikatan Guru Bahasa Jerman Indonesia (IGBJI). Babak final mencakup ujian membaca, menyimak, menulis, dan ujian lisan berkelompok di hadapan 12 juri, termasuk perwakilan dari Goethe-Institut, IGBJI, dan sejumlah universitas terkemuka di Indonesia.
Para juara mendapatkan hadiah istimewa. Maisa dan Charlene akan mengikuti kursus musim panas di Jerman selama tiga minggu. Sementara itu, pemenang lainnya menerima beasiswa kursus bahasa di Goethe-Institut Indonesien.
Baca Juga: ZCoffee Hening: Wujud Inklusivitas dan Kemandirian Penyandang Disabilitas di Yogyakarta
Kepala Bagian Kebudayaan dan Informasi Kedutaan Besar Republik Federal Jerman di Indonesia, Christoph Fischer, menekankan pentingnya pembelajaran bahasa Jerman dalam memperkuat hubungan antarnegara. “Bahasa adalah jembatan yang mendukung kolaborasi yang baik dan sukses,” ungkapnya.
Mendorong Pemahaman Budaya Melalui Bahasa
Olimpiade ini tak hanya mengasah keterampilan bahasa, tetapi juga memperkenalkan budaya Jerman kepada generasi muda Indonesia. “Bahasa dan budaya adalah satu kesatuan. Kompetisi ini membantu siswa memahami keduanya,” ujar Ali Mukodas, Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
Dengan semangat yang ditunjukkan oleh para pemenang dan finalis, Olimpiade Bahasa Jerman 2025 tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga wadah untuk mempererat hubungan budaya antara Indonesia dan Jerman. []
