Candi Sewu: Wisata Sejarah yang Sarat Legenda Roro Jonggrang di Yogyakarta

  • Whatsapp
Candi Sewu
Candi Sewu Yogyakarta (Visitingjogja)

BacaJogja – Yogyakarta tidak hanya terkenal dengan pesona alamnya, tetapi juga memiliki destinasi wisata sejarah yang menarik untuk dikunjungi. Jika biasanya wisatawan memilih Candi Prambanan sebagai tujuan utama, jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi Candi Sewu, yang terletak di utara Candi Prambanan. Candi ini menyimpan sejarah panjang serta legenda Roro Jonggrang yang begitu melegenda.

Candi Sewu berada di Kompleks Candi Prambanan, tepatnya di Jalan Raya Solo KM 16, Klurakbaru, Tlogo, Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Berjarak sekitar 800 meter di utara Candi Prambanan, wisatawan dapat dengan mudah mengakses candi ini setelah mengunjungi Prambanan.

Read More

Sejarah dan Legenda Candi Sewu

Nama “Sewu” dalam bahasa Jawa berarti seribu, yang erat kaitannya dengan legenda Roro Jonggrang. Menurut kisah yang beredar, Bandung Bondowoso diperintahkan untuk membangun 1.000 candi dalam semalam demi meminang Roro Jonggrang. Namun, karena kelicikan Roro Jonggrang, pembangunan candi gagal tepat waktu, dan jumlah candi yang berhasil dibuat hanya 999. Roro Jonggrang pun dikutuk menjadi arca untuk melengkapi jumlah candi.

Baca Juga: Daftar Event Bantul Februari 2025: Ruwahan, Pasar Malam, hingga Tour de Kemala

Namun, berdasarkan prasasti yang ditemukan, nama asli Candi Sewu adalah Prasada Vajrasana Manjusrigrha. Candi ini dibangun pada abad ke-8 pada masa Dinasti Syailendra oleh Rakai Panangkaran dari Kerajaan Mataram Kuno. Pembangunannya kemudian dilanjutkan oleh Rakai Pikatan dari Dinasti Sanjaya, yang menikahi putri Dinasti Syailendra.

Pada masa itu, Candi Sewu menjadi pusat ibadah umat Buddha, berbeda dengan Candi Prambanan yang bercorak Hindu. Keberadaan kedua candi ini menunjukkan harmoni antara umat Buddha dan Hindu di masa lampau.

Keunikan Arsitektur Candi Sewu

Kompleks Candi Sewu memiliki luas 185 meter dari utara ke selatan dan 165 meter dari timur ke barat. Setiap pintu masuknya—utara, selatan, barat, dan timur—dijaga oleh arca raksasa Dwarapala setinggi 2 meter. Bangunan candi ini seluruhnya terbuat dari batu andesit dan memiliki struktur yang megah meskipun banyak bagian yang telah rusak.

Meskipun disebut Candi Sewu, kompleks ini sebenarnya terdiri dari 249 candi. Candi utama memiliki tinggi 30 meter dan diameter 29 meter, dikelilingi oleh candi-candi kecil yang disebut Candi Perwara dan Candi Penjuru. Sayangnya, banyak candi kecil ini yang hanya tersisa dalam bentuk reruntuhan.

Baca Juga: Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2025 Hadir di Malioboro: Sajikan Seni, Budaya, dan Kuliner Khas

Aktivitas Menarik di Candi Sewu

  1. Menjelajahi Kompleks Candi – Wisatawan dapat berkeliling sambil menikmati keindahan arsitektur candi yang unik dan megah.
  2. Berfoto dengan Latar Candi yang Eksotis – Pemandangan candi yang megah menjadikannya lokasi sempurna untuk fotografi.
  3. Bersepeda Keliling Candi – Pengunjung dapat menyewa sepeda dan menjelajahi kawasan Candi Sewu hingga Candi Prambanan.
  4. Wisata Edukasi di Museum Candi Sewu – Museum ini menyajikan informasi mengenai sejarah, pemugaran, serta film dokumenter tentang candi.

Baca Juga: Menikmati Keindahan Watu Payung Gunungkidul: Surga Fotografi dengan Panorama Alam Memukau

Tiket masuk Candi Sewu sudah termasuk dalam tiket kawasan Candi Prambanan:

  • Dewasa: Rp40.000
  • Anak-anak: Rp20.000

Jam operasional: 08.00 – 17.00 WIB

Agar pengalaman lebih nyaman, disarankan untuk datang lebih awal atau pada hari kerja guna menghindari keramaian. Jangan lupa membawa topi atau payung karena kawasan candi cukup terik di siang hari.

Candi Sewu bukan hanya destinasi wisata sejarah, tetapi juga menyimpan nilai budaya dan legenda yang menarik untuk ditelusuri. Keindahan arsitektur serta suasana yang tenang menjadikannya tempat yang sempurna untuk berwisata sekaligus belajar sejarah. Jika berkunjung ke Candi Prambanan, sempatkanlah untuk mampir ke Candi Sewu dan rasakan pesonanya secara langsung! []

Related posts