Tanjakan Clongop, Uji Nyali dan Spot Ngopi Asyik di Perbatasan Gunungkidul-Klaten

  • Whatsapp

BacaJogja – Jalan baru Clongop yang menghubungkan Kecamatan Gantiwarno, Klaten, Jawa Tengah, dengan Kecamatan Gedangsari, Gunungkidul, DIY, telah selesai dibangun dan dibuka untuk umum sejak awal tahun 2025.

Jalan yang dulunya dikenal sebagai tanjakan terjal atau turunan curam yang mengerikan itu kini lebih luas dan aman dilalui setelah pembangunan oleh Pemda DIY dengan Dana Keistimewaan (Danais).

Read More

Seiring dengan kehadiran “wisatawan baru,” banyak lapak penjual jajanan yang bermunculan, menawarkan aneka makanan seperti gorengan, minuman kopi, teh, bakso, dan lain-lain.

Baca Juga: Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo per 1 Februari 2025: Lebih Banyak dan Nyaman

Pada Sabtu, 1 Februari 2025, sekitar pukul 08.30 WIB, suasana cukup ramai. Salah satu pemilik lapak, Ibu Suryatmi, warga Watu Gajah, Gedangsari, Gunungkidul, menjelaskan bahwa rata-rata pedagang menyewa lahan dengan biaya Rp200 ribu hingga Rp300 ribu per bulan kepada pemilik lahan.

Ada juga yang menyewa harian dengan tarif Rp12 ribu (Rp2 ribu untuk kebersihan dan Rp10 ribu untuk sewa lapak).

Saat ini, terdapat sekitar 100 lapak di sepanjang jalan baru Clongop. Harga jajanan pun cukup terjangkau, seperti tempe goreng seharga Rp1.000 dan teh hangat Rp3.000.

Clongop kini menjadi destinasi wisata baru, meskipun merupakan jalan umum, karena pemandangannya yang indah. Dari arah atas atau Gedangsari menuju Klaten, panorama ke arah bawah terlihat memukau, terutama saat cuaca cerah.

Baca Juga: Gempa M6,2 Guncang Aceh, Warga Panik tapi Tidak Ada Korban Jiwa

Gunung Merapi dan Merbabu tampak jelas menghiasi ujung cakrawala di utara. Keindahan ini membuat banyak orang yang melintas berhenti untuk mengabadikan momen dengan smartphone.

Jalan baru Clongop dan lapak-lapaknya ramai terutama pada Sabtu-Minggu atau hari libur lainnya. Para pedagang biasanya berjualan dari pagi hingga malam hari.

Para goweser, baik dari komunitas maupun individu, sering menjajal tantangan Tanjakan Clongop. Saat mendaki tanjakan yang cukup menantang dan napas mulai terengah-engah, banyak pengunjung yang sedang jajan di lapak ikut menonton, menyapa, atau bahkan menyemangati mereka dengan teriakan, “Ayo terus lanjut… semangat!”

Baca Juga: Barongsai dan Naga Raksasa Siap Beraksi di Sleman City Hall! Catat Jadwalnya!

Goweser yang berhasil mencapai puncak biasanya berhenti di Pos Pit Pusat “Clongop Hills” Gedangsari, Gunungkidul, yang cukup luas dan menyediakan berbagai pilihan makanan, seperti nasi, tiwul, dan lainnya.

Bagi para goweser atau pesepeda, penting untuk mengukur kemampuan diri. Jika merasa tidak kuat saat mendaki tanjakan, sebaiknya menepi sejenak untuk mengatur napas sebelum melanjutkan perjalanan. (langitwasana/Merapi Uncover)

Related posts