BacaJogja – Belakangan ini diramaikan oleh pemandangan tak biasa: konvoi truk pengangkut tabung autoclave raksasa yang melintas ruas jalan Jawa Tengah dan Yogyakarta. Tabung ini berbobot mencapai 60 ton, diameter 3 meter, dan panjang 40 meter.
Rutenya pun panjang, dari Semarang, Solo, Yogyakarta, Purworejo, Kebumen, Banyumas, dengan tujuan akhir di Banjarnegara.
Fenomena ini menjadi viral di media sosial, bukan hanya karena ukurannya yang luar biasa, tetapi juga karena antusiasme warga yang menyambutnya.
Baca Juga: Tren Belanja Ramadan 2025: Masyarakat Makin Selektif, Minat Produk Sekunder Menurun
Sepanjang perjalanan, banyak orang keluar rumah, berdiri di pinggir jalan, bahkan sengaja menunggu untuk melihat langsung rombongan “truk rasa sepur” ini berjalan tanpa rel. “Saya sengaja menunggu, karena di medsos ramai, truk bakal jalur tengah Kebumen,” kata Ardi, warga Gombong.
Begitu pun saat truk ini berhenti, banyak yang takjub dengan ukurannya yang tak biasa. Warga berbondong melihat dari dekat, bak destinasi wisata dadakan. Bahkan ada yang jualan secara dadakan di lokasi tempat truk itu berhenti.
Tak sedikit yang mengabadikan momen dengan kamera ponsel, mengunggahnya ke media sosial, dan berbagi cerita unik tentang iring-iringan ini.
Baca Juga: Makam Pajimatan Imogiri: Peristirahatan Terakhir Sultan Agung dan Raja-Raja Mataram
Ada satu hal menarik yang bisa dipetik: bagi masyarakat, fenomena ini adalah hiburan gratis. “Bahagia itu sederhana,” demikian prinsip yang dipegang teguh oleh banyak orang Jawa.
Wong Jowo bisa menikmati sesuatu yang tampak biasa dengan penuh syukur, tanpa harus berlebihan. Filosofi “nrimo ing pandum”—menerima dengan apa adanya, ora kemaruk, tetap menjadi pegangan hidup yang kuat.
Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern yang penuh tuntutan, momen seperti ini menjadi pengingat bahwa kebahagiaan tidak harus selalu datang dari hal-hal besar dan mewah. Kadang, cukup dengan melihat truk panjang melintas dan berbagi tawa dengan sesama, hidup sudah terasa lebih ringan. []