Gowok: Tradisi Pelatihan ‘Kamasutra’ ala Jawa yang Kini Punah

  • Whatsapp
foto ilustrasi perempuan jawa
Ilustrasi perempuan Jawa. (ChatGBT)

BacaJogja – Indonesia memiliki keberagaman budaya yang kaya, dengan tradisi unik yang berkembang di setiap suku. Beberapa tradisi masih lestari hingga kini, sementara yang lain telah ditinggalkan karena dianggap tidak sesuai dengan norma agama dan masyarakat. Salah satu tradisi yang kini telah punah adalah Gowok, praktik yang pernah berkembang di kalangan masyarakat Jawa.

Apa Itu Gowok?

Gowok adalah sebutan bagi perempuan dalam budaya Jawa yang disewa untuk membimbing laki-laki muda dalam hal rumah tangga dan seksualitas sebelum menikah. Tradisi ini bertujuan untuk mempersiapkan calon pengantin pria agar lebih siap dalam menjalani kehidupan pernikahan, baik dari segi hubungan intim maupun pengelolaan rumah tangga.

Read More

Baca Juga: Tragedi Pasutri asal Sleman Ditemukan Meninggal dalam Mobil di Magelang

Dalam praktiknya, calon mempelai pria akan tinggal bersama seorang gowok selama beberapa hari, di mana ia akan diajarkan berbagai aspek pernikahan, termasuk cara membahagiakan istri secara fisik dan emosional. Masa pergowokan ini umumnya berlangsung singkat, sekitar beberapa hari hingga satu minggu.

Asal-Usul Tradisi Gowok

Dilansir dari koropak.co.id, sejarah tradisi Gowok di Jawa bermula dari kedatangan seorang wanita Tiongkok bernama Goo Wok Niang yang ikut berlayar bersama Laksamana Cheng Ho pada tahun 1415. Praktik ini kemudian diadopsi oleh masyarakat Jawa dan berkembang menjadi tradisi yang diwariskan secara turun-temurun.

Baca Juga: PSIM dan Euforia Tak Terbendung di Bawah Gerimis Langit Yogyakarta

Nama “Gowok” sendiri diyakini berasal dari nama Goo Wok Niang, yang kemudian disederhanakan oleh lidah orang Jawa menjadi “Gowok.”

Akhir dari Tradisi Gowok

Tradisi Gowok sempat marak di daerah Purworejo dan Banyumas, namun mulai ditinggalkan sejak era 1960-an. Hal ini terjadi karena praktik tersebut dinilai melanggar norma sosial dan ajaran agama. Seiring perkembangan zaman, masyarakat Jawa semakin meninggalkan tradisi ini dan beralih ke pendidikan seksualitas yang lebih sesuai dengan norma agama dan budaya modern.

Kini, Gowok hanya menjadi bagian dari sejarah budaya Jawa yang menarik untuk ditelusuri, tetapi sudah tidak lagi dipraktikkan di masyarakat. Meski demikian, keberadaannya di masa lalu mencerminkan bagaimana masyarakat tradisional memiliki cara tersendiri dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi kehidupan berumah tangga. []

Sumber: harianmuba.com, Foto: ChatGBT

Related posts