Mayat Perempuan di Wisma Sermo Kulon Progo Diduga Korban Kekerasan

  • Whatsapp
Ilustrasi Mayat
Ilustrasi Mayat. (Foto: Istimewa)

Kulon Progo – Mayat yang ditemukan tergeletak di lantai Wisma Sermo Kulon Progo, Yogyakarta, diduga korban kekerasan. Jasad berjenis kelamin perempuan diketahui bernama Dessi Sri Diantary, 22 tahun, warga Gadingan, Kapanewon Wates, Kulon Progo.

Dugaan korban kekerasan berdasarkan hasil otopsi Tim Dokter RS Bhayangkara Polda DIY. Dari pemeriksaan sementara ada dugaan pukulan benda tumpul pada kepala belakang korban. Pukulan tersebut diduga mengakibatkan gangguan pernapasan atau hingga akhirnya meninggal karena lemas atau asfiksia.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga:

Kasubbag Humas Polres Kulon Progo Inspektur Satu I Nengah Jefry mengatakan, dokter Stefanie Renni Anindita yang melakukan pemeriksaan telah membuat hasil pemeriksaan sementara. “Pada pemeriksaan luar ditemukan adanya tanda kekerasan benda tumpul,” ungkapnya, Rabu, 23 Maret 2021.

“Teman-teman Reskrim saat ini masih melakukan penyelidikan di lapangan” 

Menurut dia, kepolisian terus melakukan mendalam perihal temuan mayat yang diduga korban kekerasan tersebut. “Teman-teman Reskrim saat ini masih melakukan penyelidikan di lapangan,” katanya.

Iptu Jefry mengatakan, berdasarkan keterangan dokter, pada tubuh korban ditemukan luka memar pada kepala sisi belakang dan perut sisi kanan. Temuan lain ada bintik pendarahan pada kulit wajah, pelebaran pembuluh darah pada selaput biji mata, kebiruan di jaringan di bawah kuku tangan dan kaki serta pada selaput lendir bibir dan mulut. “Itu pemeriksaan luar,” ungkapnya.

Sedangkan dari pemeriksaan dalam, dokter menemukan pelebaran pembuluh darah pada organ dalam dan darah warna gelap dan encer. Resapan darah juga ditemukan usus halus, dan kulit kepala belakang tengah serta pada tulang tengkorak bagian belakang.

Baca Juga:

Selain itu, kata Iptu Jefry, dokter juga menemukan pembengkakan pada jaringan otak besar dan otak kecil. Resapan darah juga ada pada otak kepala besar sisi belakang tengah. Selain itu juga ada pendarahan pada bilik otak belakang dan memar pada batang otak.

Menurut dia, dari temuan luar dan dalam pada tubuh korban, dokter sementara menyimpulkan bahwa korban meninggal diduga karena ada kekerasan benda tumpul pada kepala sisi belakang tengah. Hal ini yang mengakibatkan pendarahan bilik otak dan memar batang otak. Hal ini menyebabkan penekanan pusat pernapasan dan mati lemas atau asfiksia. []

Related posts