Jakarta – Hujan dengan intensitas tinggi memicu terjadinya banjir bandang di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat melaporkan sebanyak 11 warganya meninggal dunia akibat banjir bandang pada Minggu, 4 April 2021 pukul 19.00 WITA tersebut.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan, data terakhir yang berhasil dihimpun pada pukul 19.00 WIB, korban meninggal dunia sebanyak 11 orang. “Selain itu, dilaporkan 16 orang warga masih dinyatakan hilang,” katanya dalam siaran pers, Senin, 5 April 2021.
Baca Juga:
Dia mengatakan, BPBD Kabupaten Lembata mencatat wilayah yang terdampak banjir adalah Desa Waowala, Desa Tanjung Batu, dan Desa Amakaka yang berada di Kecamatan Ile Ape. Selain itu banjir bandang juga berdampak pada Desa Jontona, Desa Lamawolo, dan Desa Waimatan yang berada di Kecamatan Ile Ape Timur. “Saat ini masih melakukan pendataan terkait kerugian materiil,” ungkapnya.
Sementara itu, jalan akses menuju Kecamatan Ile Ape Timur masih terputus sehingga belum bisa dilakukan pendataan. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Lembata terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan kegiatan penanganan pascabanjir bandang. Tempat pengungsian sementara juga sudah disiapkan bagi warga terdampak.
“Saat ini masih melakukan pendataan terkait kerugian materiil”
Raditya Jati mengungkapkan, menurut laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sebagian besar wilayah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem pada periode 3 – 9 April 2021. BMKG juga telah mengeluarkan peringatan dini cuaca periode 4 – 6 April 2021. Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur berpotensi mengalami hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir serta angin kencang.
Baca Juga:
Dalam sepekan kedepan potensi hujan sedang – lebat juga diprediksi terjadi di wilayah, antara lain Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Papua. “Kami mengimbau warga selalu siaga dan waspada terhadap potensi cuaca ekstrem,” katanya. []