Teka-teki Perempuan Cantik dan Sate Beracun Renggut Nyawa Bocah di Bantul

  • Whatsapp
foto korban
Foto Naba Faiz Prasetya, 10 tahun, yang meninggal keracunan sate saat berbuka.

Bantul – Bandiman, 47 tahun, pada Minggu, 25 April 2021 selepas Ashar menjadi petaka bagi keluarganya. Warga Salakan, Kalurahan Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, Yogyakarta ini harus kehilangan buah hatinya, Naba Faiz Prasetya, 10 tahun, usai memakan sate.

Ya, siswa SD ini meninggal setelah mengonsumsi paket takjil berupa daging tusuk tersebut. Dokter sudah memastikan bumbu sate yang dikonsumsi Naba mengandung racun yang berbahaya, kadar racunnya lebih berat dibanding racun pertanian.

Read More

Umroh akhir tahun

Dari mana asal muasal sate beracun itu? Bandiman tidak tahu persis siapa sosok perempuan yang memintanya mengantar takjil sate itu. Pria yang berprofesi sebagai driver ojek online ini awalnya menerima paket takjil sate secara offline dari seorang perempuan. Saat itu, perempuan itu bilang tidak punya aplikasi sehingga menggunakan jasa offline atau manual.

Baca Juga:

Bandi, sapaan akrabnya, mengenali sedikit ciri-ciri perempuan itu. “Tingginya 160-an centimeter, berkulit bersih, cantik dan memakai jilbab. Saya tidak terlalu memperhatikan detail wajah, namun dia naik motor dan tidak menggunakan helm. Usia sekitar 20-25 tahunan,” katanya, Selasa, 27 April 2021.

Waktu itu Bandi menerima order manual di Jalan Gayam sesudah Ashar. Perempuan ini memintanya mengantarkan paket takjil berupa dua kotak makanan kepada orang yang bernama Tomi yang beralamat rumah FF 01 perum Villa Bukit Asri, Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan. “Jaraknya sekitar sejauh 12,5 kilometer dari titik awal di Jalan Gayam,” ungkapnya.

“Kalau ditanya, ini paket dari Pak Hamid Pakualaman”

Bandi menerima order pengiriman itu. Biayanya Rp25 ribu. Si perempuan memberi Rp30 ribu tanpa meminta kembalian. Setelah mendapatkan nomor telepon penerima, Bandiman lantas menuju alamat yang dituju.

Dia masih ingat pesan si perempuan cantik itu. “Kalau ditanya, ini paket dari Pak Hamid Pakualaman,” ungkapnya menirukan kata-kata si wanita berjilbab pink saat itu.

Setelah sampai di lokasi yang dituju, penerima paket yang bernama Tomi maupun istrinya mengaku tidak punya teman atau kenalan atas nama Hamid. Bandi memastikan alamat yang dituju sudah benar. “Namun oleh penerima, paket itu ditolak dan diberikan kepada saya untuk berbuka di rumah. Kebetulan waktu itu memang sudah mendekati waktu berbuka,” kata Bandi.

rumah duka
Polisi saat mendatangi rumah duka di Sewon, Kabupaten Bantul. (Foto: Istimewa)

Akhirnya paket makanan itu dibawa pulang. Saat tiba di rumah, Naba baru datang dari masjid membawa takjil gudeg dan menukar paket makanan yang dibawa ayahnya.

Saat paket takjil dibuka berisi sate ayam lengkap dengan lontong, serta makanan ringan. Anggota keluarga Bandiman lalu memikmati paket takjil dari perempuan yang masih misterius itu. Bandiman dan anaknya pertamanya, Reihan memakan sate tanpa bumbu. Sedangkan istrinya, Titik Rini, 43 tahun, memakan sate dengan bumbu.

Bandi masih ingat istrinya menyuapi sate kepada Naba. “Sesampai di mulut Naba bilang makanannya pahit dan lari ke dapur untuk minum air dingin, namun dia langsung muntah-muntah dan jatuh,” ucapnya.

Naba kemudian dilarikan ke RSUD Wirosaban, Kota Yogyakarta. Namun setelah 15 menit mendapatkan perawatan, dokter menyatakan Naba sudah meninggal dunia. “Innalillahi waa innaliilahi rojiun,” ungkapnya.

Sang istri, mengatakan sejak kejadian beberapa saudara dan tetangga sempat membawa sisa makanan itu diperiksa ke laboratorium. Dari cerita saudaranya, petugas laboratorium menyebut dari baunya, racun yang terkandung di bumbu sate lebih dari putas maupun racun ternak.

Baca Juga:

Titik berharap kasus yang menimpa keluarga diselidiki tuntas. “Kasus yang sudah merenggut anak saya, mohon diselidiki tuntas. Jangan sampai terulang kepada ojek lain,” ungkapnya.

Sementara itu Kapolsek Sewon, Komisaris Polisi Suyanto mengatakan polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini. Pihaknya sudah menempatkan petugas di lokasi bertemunya pengirim paket dengan Bandiman. “Pengiriman paket secara offline ini juga menjadi perhatian penyelidikan,” ungkapnya.

Dia mengatakan, mengenai sisa makanan sudah diperiksa di Balai Laboratorium Kesehatan Dan Kalibrasi Yogyakarta. Dalam waktu dekat bakal diketahui hasul uji dan jenis racunnya. []

Related posts