Kata Polisi soal Tomi, Calon Penerima Sate Beracun di Bantul

  • Whatsapp
Naba Faiz Prasetya
Naba Faiz Prasetya, 10 tahun, korban makan sate beracun. (Foto: Istimewa)

Bantul – Kepolian terus menyelidiki kasus makanan sate beracun yang merenggut seorang bocah bernama Naba Faiz Prasetya, 10 tahun, Warga Padukuhan Salakan, RT 07, Kalurahan Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Polres Bantul sudah memintai keterangan dari sejumlah saksi, termasuk Tomi.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bantul, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Ngadi membenarkan sudah meminta keterangan secara lisan kepada Tomi. Warga yang berdomisili di Perum Villa Bukit Asri, Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan ini merupakan calon penerima makanan sate.

Read More

Umroh akhir tahun

“Kami sudah meminta ketarangan dari Tomi secara lisan. Nanti akan ada pemanggilan agenda pemeriksaan di Polres Bantul,” ucap AKP Ngadi kepada wartawan ditemui di Mapolres Bantul, Rabu, 28 April 2021.

Baca Juga:

Menurut AKP Ngadi, dari keteragan lisan tersebut, Tomi mengaku tidak pernah memesan makanan atau paket dari mana pun pada Minggu, 25 April 2021 sore. Saat ayah korban, Bandiman yang berprofesi sebagai driver ojek online, Tomi mengaku sedang tidak ada di rumah.

Saat itu, Tomi sedang berada di luar kota. Selain itu, Tomi mengaku tidak mengenal nama pengirim makanan yang berakhir musibah bagi keluarga Bandiman tersebut. Hanya istrinya yang menemui Bandiman, namun tidak berkenan menerimanya dengan alasan tidak mengenal nama pengirim.

“Kami belum bisa menyimpulkan apakah paket itu memang untuk istri Tomi atau bukan”

Akhirnya istri Tomi menyerahkan bungkusan takjil yang berisi sate ayam lengkap dengan lontong, serta makanan ringan kepada Bandiman. Kemudian paket makanan dibawa dibawa pulang Bandiman untuk disantap bersama dua anak laki-lakinya dan istri di rumah saat berbuka puasa.

AKP Ngadi belum bisa menyimpulkan apakah ada indikasi sate beracun ditujukan kepada istri Tomi. Yang pasti, polisi masih melakukan penyelidikan mendalam perkara ini. “Kami belum bisa menyimpulkan apakah paket itu memang untuk istri Tomi atau bukan,” ujarnya.

Keluarga Korban Menolak Autopsi

Sampai saat ini kepolisian masih menunggu hasil laboratorium bumbu sate maut tersebut. Rencananya setelah hasil keluar jika dibutuhkan polisi akan melakukan autopsi. Hanya saja, pihak keluarga korban keberatan. “Keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi. Orang tuanya merasa kasihan,” katanya.

Untuk itu, kata AKP Ngadi, pihaknya masih menunggu hasil laboratorium kesehatan dan juga berkoordinasi dengan kejaksaan. “Kalau sudah keluar hasilnya nanti kami lihat perlu atau tidak autopsi. Jadi bisa dipertimbangkan lagi,” ucapnya.

Baca Juga:

Seperti diketahui, seorang bocah SD bernama Naba Faiz, 10 tahun, warga Padukuhan Salakan, RT 07, Kalurahan Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, meninggal dunia setelah menyantap makanan sate yang dibawa sang ayah.

Sate tersebut diperoleh dari seorang perempuan yang menggunakan jasa antar makanan kepada Bandiman sebagai ojek online. Keduanya bertemu di masjid tepatnya di daerah Mandala Krida, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta pada Minggu, 25 April 2021 sore.[]

Related posts