Yogyakarta – Polisi masih memburu para pelaku pengeroyokan hingga menyebabkan Diki Wijayako alias Wajik, 21 tahun meninggal dunia. Korban yang beralamat di Dukuh Gedongkiwo, RT 65 RW 13, Kemantren Mantrijeron, Kota Yogyakarta ini dikeroyok hingga menemui ajal pada pada Kamis, 3 Juni 2021 dini hari.
Humas Polsek Wirobrajan, Aipda Muhammad Asdar mengatakan, petugas serius menangani kasus ini. Pihaknya sudah mengantongi nama para terduga pelaku.
Baca Juga:
Menurut dia, usai kejadian, petugas langsung mendatangi rumah masing-masing terduga pelaku. Namun sayangnya para pelaku sudah tidak di rumahnya. “Semua rumah terduga pelaku kosong,” katanya saat dikonfirmasi, Jumat, 4 Juni 2021.
Aipda Asdar menduga, para terduga pelaku sedang bersembunyi dari kejaran petugas. Namun, pihaknya menegaskan tidak tinggal diam mencari keberadaan terduga pelaku. Polisi sudah mengantongi identitas para terduga pelaku. “Kami masih memburu para terduga pelaku,” katanya.
“Semua rumah terduga pelaku kosong”
Seperti diketahui, Diki alias Wajik meninggal seketika setelah dikeroyok belasan orang di sekitar pasar Gampingan tepatnya timur Jogja Nasional Museum (JNM) Kalurahan Pakuncen, Kemantren Wirobrajan, Kota Yogyakarta.
Menurut saksi mata berinisial Y, korban meninggal setelah dikeroyok lebih dari 15 orang. Mereka yang mengeroyok usianya sekitar 18-20 tahun. “Rombongan pelaku memukul dengan bambu, batu dan juga tangan kosong. Mereka membabi buta tubuh korban tanpa ampun,” katanya.
Baca Juga:
Perempuan yang berprofesi sebagai pedagang buah di sekitar lokasi kejadian ini mengaku sudah berusaha melerai dan menolong korban. Namun jumlah para pelaku yang banyak membuatnya gagal melerai hingga korban terkapar tak berdaya dengan darah segar mengucur.
“Bu tolong bu. Saya bilang tak panggil ambulans ya lek. Tapi ambulans enggak mau bawa korban langsung karena belum ada kepolisian,” ujarnya.
Y mengatakan, korban terkapar di lokasi hingga satu jam. Polisi datang sekitar setengah dua. Korban baru dibawa ke rumah sakit itu pukul setengah tiga. “Tapi nyawanya sudah tidak tertolong,” ungkapnya. []