Semarang – Badan Intelijen Negara (BIN) menyiapkan 3.000 vaksin dan 3.000 bantuan sosial (bansos) untuk pelajar SMP-SMA dan warga di wilayah Jawa Tengah. Hal ini dilakukan agar kekebalan komunitas atau herd immunity tercapai 70 persen populasi pada 2021.
Kepala BIN Prof. Dr. Budi Gunawan S.H., M.Si mengatakan, Presiden telah memerintahkan BIN untuk menyelenggarakan vaksinasi bagi pelajar SMP-SMA setelah sebelumnya para guru-guru telah divaksin. “Dengan sistem door to door diharapkan dapat membantu tercapainya target tersebut,” katanya saat melakukan peninjauan langsung pelaksanaan vaksinasi secara door to door, di Semarang, Jawa Tengah, Rabu, 21 Juli 2021.
Baca Juga:
Budi Gunawan mengatakan, vaksinasi door to door dilakukan di rumah tangga, karena klaster rumah tangga meningkat tajam, apalagi zona hitam, seperti Jawa Tengah. “Pertimbangannya adalah perumahan padat penduduk dan masih minim terjangkau program vaksinasi karena keterbatasan akses mereka dan pemberlakuan PPKM Darurat, sehingga mereka takut keluar rumah untuk mengatasi atau mendatangi kerumunan,” katanya.
BIN mengadopsi sistem door to door ini dari beberapa negara, seperti di Afrika, Georgia, Eropa, Philipina, termasuk Amerika Serikat. Ternyata program door to door ini paling efektif karena bisa menjangkau sampai 59-70 persen masyarakat secara keseluruhan di negara masing-masing.
“Daerah tersebut merupakan spot merah, tapi angka vaksinasi masih minim”
Dia berharap hal ini juga terjadi di Indonesia. Sehingga vaksinasi door to door terus dilakukan secara berkelanjutan. “Hari ini, kami turun di Jawa Tengah, seperti sebelumnya di Jawa Barat dan Baten saat ini juga dilakukan serentak di lima provinsi lainnya, yaitu Jawa Barat, Banten, Kalimantan Timur, Riau, dan Sulawesi Selatan. Daerah tersebut merupakan spot merah, tapi angka vaksinasi masih minim,” paparnya.
Budi Gunawan menegaskan vaksin sangat penting. Masyarakat Indonesia diharapkan tidak termakan ucapan-ucapan yang muncul di media sosial dari beberapa orang yang menyesatkan. Virus Covid-19 ini nyata. Sudah memakan korban banyak. Bukan hanya di Indoneia, semua negara mengalami ini. “Semua harus pro aktif untuk divaksin. Dengan vaksinasi minimal tercegah dari kematian dan memperbesar kemungkinan bisa sembuh,” ungkapnya.
Dia mengatakan, WHO menegaskan pandemi ini masih panjang dan berujung menjadi penyakit musiman. “Oleh karena itu, kita harus terus mengantisipasi hal ini dengan menerapkan prokes dan segera vaksin untuk meningkatkan imun,” ungkap Budi Gunawan.
Baca Juga:
Dia juga mengimbau seluruh masyarakat disiplin dalam protokol kesehatan. Menggunakan masker, kalau bisa dobel, karena ada varian baru, mengingat penularannya cepat dan lebih ganas. Beberapa masker yang tipis bisa tembus. “Penerapan protokol kesehatan sebagai kunci pencegahan. Hindari kerumunan lebih dari lima orang dan tetap menjaga jarak,” katanya.
Budi Gunawan menegaskan, pemerintah sangat peduli menyelamatkan kesehatan masyarakat. Warga harus saling bahu membahu mendukung pemerintah. “Bila kita bersatu, maka Indonesia bisa menghadapi pandemi ini. Untuk Indonesia yang sehat,” tuturnya. []