Yogyakarta – Tanggal 23 Juli diperingati sebagai Hari Anak Nasional. Pada tahun ini perayaannya berbeda. Kondisi pandemi membatasi berbagai aktivitas, sehingga berdampak pada perkembangan anak untuk mengeksplorasi dunia luar. Melihat kondisi demikian, Keraton Yogyakarta meluncurkan rubrik baru sebagai media alternatif bermain dan belajar di rumah.
Kepedulian Keraton Yogyakarta terhadap pendidikan sudah dimulai sejak pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono I (1755-1792). Di dalam catatan sejarah, Sultan mendirikan Sekolah Tamanan sebagai pusat pendidikan anak di dalam lingkungan keraton pada tahun 1757.
Baca Juga:
Tidak hanya kemampuan praktis yang diajarkan, Sekolah Tamanan juga mendidik Putra Dalem dengan pelajaran olah rasa termasuk tata krama. Terinspirasi dari hal tersebut, pada peringatan Hari Anak Nasional tanggal 23 Juli 2021, Keraton Yogyakarta menghadirkan rubrik ramah anak bertajuk “Tamanan”.
Tema perdana yang diangkat adalah mengenalkan ragam hewan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Jawa. Ke depannya, berbagai tema seperti percakapan sederhana dalam bahasa Jawa, aksara Jawa, serta berbagai materi tentang budaya Jawa berbasis keluarga secara berkala akan terus ditampilkan.
Pada edisi perdana, rubrik Tamanan menghadirkan kartu bergambar atau flashcard. Setiap kartu memuat gambar dan informasi nama hewan dalam dua bahasa. Di samping itu, terdapat informasi mengenai sebutan untuk nama anak hewan dalam bahasa Jawa.
Baca Juga:
Tujuan pembuatan kartu bergambar ini adalah untuk melatih kemampuan anak sebagai upaya pematangan fungsi otak. Manfaat lainnya, anak dapat mengembangkan daya ingat, melatih konsentrasi, memperkaya perbendaharaan kata, dan membantu menumbuhkan minat baca.
Kartu bergambar ini juga dapat digunakan untuk mempererat hubungan emosional antara anak dengan orang tua. Perihal ini terjalin melalui interaksi aktif ketika orang tua mengajari anak saat belajar mengenai berbagai informasi tentang binatang. (Source: kratonjogja)