Selain Sasar Pelajar, BIN juga Bidik Vaksinasi di Zona Hitam Covid-19

  • Whatsapp
Kepala BIN Budi Gunawan
Kepala BIN Budi Gunawan saat meniau vaksinasi pelajar di Cianjur, Jawa Barat. (Foto: Istimewa)

Banten – Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar vaksinasi lanjutan untuk para pelajar dan warga secara door to door. Vaksinasi lanjutan ini juga digelar di 14 provinsi, yaitu DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Bali, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Riau, Sulawesi Selatan, dan Papua.

Selain menyasar pelajar, BIN juga menggelar vaksinasi lanjutan di daerah-daerah yang mengalami lonjakan kasus virus corona. Bahkan, beberapa di antaranya termasuk zona hitam penularan Covid-19.

Read More

Umroh liburan

Baca Juga: Kepala Dinkes Bantul Awali Vaksinasi Booster untuk Tenaga Kesehatan

Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan mengatakan, pihaknya menyiapkan 50 ribu dosis dalam vaksinasi lanjutan tersebut. Para pelajar dan warga di lingkungan padat penduduk masih menjadi prioritas penerima dalam vaksinasi lanjutan ini.

“Hari ini kita mengadakan vaksinasi lanjutan. Total ada 50 ribu vaksin yang disiapkan yang tersebar di 14 provinsi,” ujar Budi Gunawan di Banten pada Kamis, 12 Agustus 2021.

Dia mengatakan, BIN menggelar vaksinasi untuk pelajar karena mereka merupakan calon penerus bangsa dan negara. “Sehingga vaksinasi terhadap anak-anak pelajar ini masih menjadi prioritas dan penting sekali,” ucap Budi Gunawan.

Baca Juga: Vaksinasi Menyelamatkan Nyawa, Ini Bukti Risetnya

Sedangkan cara door to door yang dipilih BIN karena metode yang dilakukan ini sangat efektif karena mampu menjangkau warga yang tinggal di pelosok-pelosok. “Door to door ini sangat efektif karena menjangkau masyarakat yang tinggal di perumahan-perumahan padat penduduk, bahkan yang tinggal di daerah-daerah pelosok,” kata dia.

Dia juga memastikan bahwa BIN juga mengadakan vaksinasi lanjutan di daerah-daerah yang mengalami lonjakan kasus virus corona. Bahkan, beberapa di antaranya termasuk zona hitam penularan Covid-19. “Spot-spot ini kami pilih karena lonjakan angka possitive rate-nya cukup tinggi dan sudah menjadi zona hitam atau merah,” kata Budi Gunawan. []

Related posts