Yogyakarta Menindaklanjuti Masukan Delapan Pakar dalam Penanganan Pandemi

  • Whatsapp
rakor pemda DIY
Wagub DIY KGPAA Paku Alam X saat rapat koordinsi dengan para pakar. (Foto: Humas Pemda DIY)

Yogyakarta – Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menindaklanjuti masukan dari delapan pakar dan Satgas Covid-19 dalam penanganan corona. Beberapa masukan yang ditindaklanjuti antara lain penguatan integrasi data dan penerapan pendekatan budaya untuk mengubah perilaku masyarakat dalam menyikapi pandemi Covid-19.

Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X mengatakan, dalam rapat dengan pakar dan Satgas Covid-19 ada beberapa klausul yang dapat ditindaklanjuti Pemda DIY. Ada empat penanganan yang dilakukan dalam jangka pendek dan satu penanganan jangka panjang.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga: Perlu Kebijakan Strategis Hadapi Pandemi, bukan Sekedar Kompromi Politik dan Ekonomi

Empat jangka pendek yakni memaksimalkan pendekatan kepada masyarakat, pendampingan kelompok masyarakat, manajemen data dan koordinasi lintas sektor, serta sosialisasi dan perubahan perilaku masyarakat. Sedangkan jangka panjang mengenai strategi dan program mitigasi.

Sri Paduka mengapresiasi usulan dari para ahli akan segera menindaklanjuti usulan-usulan untuk memaksimalkan penanganan Covid-19 di DIY. “Saya kira ini usulan yang baik, kepedulian rekan-rekan dalam penanganan pandemi akan sangat membantu kinerja pemerintah daerah,” ujarnya usai rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 bersama Satgas Covid-19 DIY secara daring, Selasa, 24 Agustus 2021.

Baca Juga: 600 Anak di DIY Menjadi Yatim Piatu karena Orang Tua Meninggal Terpapar Corona

Pendekatan kepada masyarakat perlu dilakukan mengingkat masih ada warga yang minim informasi soal Covid-19, tidak berlaku jujur mengakui terpapar positif Covid-19, lansia atau anggota masyarakat hanya hadir pada vaksinasi dosis pertama, namun tidak hadir pada saat vaksinasi dosis kedua.

Pendampingan kelompok masyarakat terutama keluarga atau anak-anak yang anggotanya atau ayah dan ibunya meninggal dunia karena Covid-19, tenaga kesehatan yang saat ini sangat lelah, pasien positif yang melakukan isolasi mandiri di isoter serta pendampingan psikologis pada level awal agar tidak menimbulkan gangguan kejiwaan.

Baca Juga: Dinsos DIY Jamin Pendidikan Anak Yatim Piatu yang Orang Tuanya Meninggal karena Corona

Sosialisasi dan perubahan perilaku masyarakat perlu dilakukan dengan pendekatan personal dan sesuai dengan kondisi masyarakat sekitar. Masyarakat yang belum menyadari pentingnya vaksinasi perlu pendekatan khusus. Pendekatan budaya sesuai dengan karakter DIY dapat menjadi amunisi yang kuat karena sesuai dengan karakter dan kearifan lokal warga.

Masukan tersebut disampaikan oleh Ova Emilia (UGM), Eko Paripurna (UPN Veteran Yogyakarta), iris Andono Ahmad (UGM), Yayi Prabandari (UGM), Pande Made Kutanegara (UGM), Darwito, (PERSI), Indira Laksmi Gamayanti (Ketua Umum Ikatan Psikolog Klinis Indonesia), Hakimul Ikhwan (UGM), dan Sekda DIY periode 2017-2019 Gatot Saptadi. []

Related posts