Yogyakarta – Limbah kulit salak bisa dimanfaatkan untuk kesehatan. Salah satunya diolah menjadi permen antidiabetes Salacca Soft Candy yang diciptakan oleh empat mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGm) Yogyakarta.
Mereka adalah Aulia Nur Aeni Kholisoh, mahasiswa Fisipol, Ginna Ervarizki (FIB), Nafis Muhimmatul ‘Ulya (Fakultas Biologi), Vera Nurohmah Indrawati (Fakultas Biologi).
Menurut Aulia, ide awal pembuatan permen tersebut bermula saat melihat nasib petani salak yang terdampak pandemi Covid-19, khususnya petani salak di Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Sejak pandemi, petani salak di daerah itu mengalami penurunan pendapatan dari penjualan salak. Padahal salak merupakan andalan di wilayah tersebut.
Baca Juga: UGM Yogyakarta Borong 14 Medali Kompetisi Nasional MIPA
Dia bersama ketiga temannya ini berupaya mencari solusi untuk mengolah buah salak menjadi produk olahan yang tahan lama dan bernilai ekonomis. Mereka tercetus ide untuk memanfaatkan buah sekaligus kulit salak untuk diolah menjadi permen yang sehat dan aman dikonsumsi, termasuk mencegah diabetes.
Dari beberapa literatur disebutkan bahwa kulit salak mengandung zat bioaktif seperti flavonoid, fenolik, zat aktif lainnya yang berfungsi sebagai antioksidan.
Baca Juga: Calon Ikon Yogyakarta Segera Hadir di UGM
Seperti diketahui diabetes mellitus masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat dunia. Data WHO mencatat pada tahun 2014 terdapat 422 juta jiwa penderita diabetes di seluruh dunia dan diperediksi pada 2045 akan mencapai 629 juta jiwa di seluruh dunia jika tidak dilakukan intervensi. Oleh sebab itu keempat mahasiswa ini membuat makanan yang sehat dan memiliki kandungan anti diabetes.
Melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan dengan bimbingan Bayu Dardias Kurniadi, mereka membuat permen dari sari buah dan ekstrak kulit salak. Dalam pembuatannya ditambahkan madu murni sebanyak 38% untuk menambah rasa legit. “Pemilihan madu sebagai pemanis tidak hanya menambah rasa manis saja namun madu mengandung zat antioksidan yang berfungsi sebagai imun booster dikala pandemi,” kata Aulia.
Baca Juga: Tiga Shelter UGM Yogyakarta Menjadi Rumah Sakit Penanganan Covid-19
Dalam satu kemasan Salacca Soft Candy mengandung zat antioksidan sebanyak 1045,2688 ppm, flavonoid 0,0253 persen, dan fenolik 0,1358 persen. Selain itu juga mengandung protein total 0,1763 persen dan vitamin C 53,0581 mg/100g.
Sementara Ginna menambahkan tujuan pembuatan produk Salacca Soft Candy yaitu menciptakan inovasi produk permen sehat dengan pemanfaatan kulit lanjut usia. Selain itu juga membantu menekan tingginya angka penderita diabetes melitus.
Produk Salacca Soft Candy saat ini telah diluncurkan ke pasar. Dengan mengeluarkan Rp8.000 sudah bisa mendapatkan satu kemasan permen seberat 50 gram dengan manfaat kandungan antidiabetes melitus di dalamnya. []