Gunung Merapi Sepekan Terakhir Tercatat 129 Kali Guguran Lava

  • Whatsapp
Guguran lava Gunung Merapi
Guguran lava Gunung Merapi pada 9 September 2021 pukul 01.00 WIB dari Ngori Srumbung Magelang. (Foto: ilhamm_ska)

Yogyakarta – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyebutkan pada periode 3-9 September 2021, guguran lava teramati sebanyak 129 kali ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter. Sedangkan awan panas guguran terjadi sekali dengan estimasi jarak luncur 2.000 meter ke arah barat daya.

BPPTKG juga menyebut teramati adanya perubahan morfologi pada kubah lava barat daya dan kubah tengah, yaitu ketinggian kubah barat daya bertambah sekitar 5 meter dan kubah tengah bertambah sekitar 1 meter.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga: BPPTKG Yogyakarta Merilis Update Volume Dua Kubah Lava Gunung Merapi

“Volume kubah lava barat daya sebesar 1.550.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.854.000 meter kubik,” kata Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida dalam siaran pers, Jumat, 10 September 2021.

Menurut dia, kegempaan LF pada minggu ini lebih tinggi dibandingkan dengan minggu lalu. Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM dan GPS pada minggu ini tidak menunjukkan perubahan yang signifikan. “Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi,” ujarnya.

Baca Juga: Surat Penghentian Aktivitas Penambangan di Alur Sungai yang Berhulu di Merapi

Dia menyimpulkan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat Siaga.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor tenggara–barat daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah sungai Woro, dan sejauh 5 kiometer ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. “Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak,” kata Hanik. []

Related posts