10 Anak Pelestari Seni dan Budaya Dapat Penghargaan dari Sri Sultan HB X

  • Whatsapp
pelestari budaya jogja
Gubernur DIY Sri Sultan HB X memberi penghargaan kepada 10 anak selaku pelestari seni dan budaya Yogyakarta. (Foto: Pemda DIY)

Yogyakarta – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengatakan, kesenian tradisional adalah identitas bangsa yang harus dilestarikan. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, makin banyak masyarakat yang mulai melupakan kesenian dan kebudayaannya sendiri.

Sri Sultan HB X mengatakan, kaum milenial sebagai penerus bangsa lebih memilih budaya dan kesenian modern. Kurangnya antusias disertai anggapan ketinggalan zaman menjadi salah satu penyebab melunturnya kebanggaan anak bangsa terhadap kesenian yang bersemi dari dalam sendiri. Bagi mereka yang punya semangat melestarikan kesenian dan kebudayaan sendiri, layak diberi apresiai.

Read More

Umroh akhir tahun

Raja Keraton Yogyakarta ini pun memberikan penghargaan kepada 10 anak yang sudah menekuni kesenian dalam rangka melestarikan budaya. “Apresiasi ini agar di tahun-tahun mendatang dapat dijaring penggiat seni dalam spektrum yang semakin beragam dan luas. Karena, budaya adalah cerminan seluruh totalitas kegiatan manusia yang juga mengekpresikan peradaban bangsa,” katanya di sela pemberian Apresiasi Seni dan Budaya Tahun 2021 di Kepatihan Yogyakarta, Kamis, 16 September 2021.

Baca Juga: Sejarah Singkat Andong, Kendaraan Tradisional di Bumi Mataram Yogyakarta

Berikut 10 nama penerima Apresiasi Seni dan Budaya Tahun 2021:
1. Nadia Shafiana Rahma, menekuni bidang penulisan cerita pendek dan novel. Nadia telah menulis 35 buku novel.
2. Hayati Trisna Widi Utami, menekuni bidang seni tari
3. Edrick Luciano Immanuel, menekuni bidang melukis, kendang, dalang
4. Syakirina Sheryl Mazzaya, menekuni bidang tari tradisional dan kreasi.
5. Patricia Cindy Andiyanto, menekuni bidang seni lukis, desain digital, seni batik.
6. RR Ajeng Andromeda Megananda Cita Mahkota, menekuni bidang menari (tradisional, modern kontemporer), fotografi, videografi.
7. Gendisraya Harmoni, menekuni gamelan dan tari
8. Haura Aulia Shabira, menekuni bidang tari, menyanyi, karawitan, dongeng & cerkak, baca puisi dan geguritan, akting.
9. Abelia Putri Callista, menekuni bidang tari dan seni suara.
10. Niha Khoirunnisa, menekuni bidang tari, sastra, musik, tarik suara dan lain-lain.

Baca Juga: Ubarampe Gunungan Garebeg Besar Keraton Yogyakarta Dibagikan dalam Lima Hari

Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY Dian Laksmi Pratiwi mengatakan, kegiatan yang diselenggarakan ini merupakan bentuk dukungan dan apresiasi kepada generasi muda penerus bangsa untuk berkebudayaan. Kegiatan ini berdasarkan pada regulasi Peraturan Gubernur DIY Nomor 127 Tahun 2018 tentang pemberian penghargaan dalam rangka pemeliharaan dan pengembangan kebudayaan.

Pemberian penghargaan ini telah melalui seleksi ketat oleh para pakar di bidangnya secara bertahap/berjenjang baik melalui seleksi tertulis, wawancara maupun praktek seni. Sedangkan dari aspek penilaian dari unsur attitude terbagi dalam integritas, dedikasi dan berbudi. Unsur skill terbagi dalam beberapa poin yaitu cekat, lantip, terampil, trengginas, dan aspek lainnya.[]

Related posts