Bantul – Kasus Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta terus melandai dalam beberapa hari terakhir. Pasien terpapar corona sudah banyak yang sembuh, sedangkan angka penambahan kasus baru tidak sebanyak bulan lalu.
Tidak heran banyak shelter terpadu yang digunakan untuk isolasi penyintas corona sudah sepi, bahkan sudah tidak ada pasien lagi yang menjalani isolasi. Seperti halnya shelter terpadu SMKN 1 Sanden yang berada di Asrama SMKN 1 Sanden di Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Baca Juga: Sumbermulyo Bambanglipuro Bantul, Kalurahan Pertama Punya Shelter di Yogyakarta
Shelter terpadu SMKN 1 Sanden ini ditutup setelah pasien Covid-19 di shelter tersebut sudah tidak ada lagi. “Terima kasih kepada keluarga besar SMKN 1 Sanden atas izin penggunaan asrama sebagai Shelter terpadu. Mohon maaf jika selama digunakan ada hal yang kurang berkenan. Semoga ke depan tidak jadi Shelter lagi dan pandemi Covid-19 hilang,” ucap Panewu Sanden Deni Ngajis Hartono.
Kepala Sekolah SMKN 1 Sanden menyampaikan terima kasih atas kepercayaan penggunaan Asrama SMKN 1 Sanden sebagai Shelter terpadu. “Semoga sinergitas ini terjalin terus demi kebaikan masyarakat. Semoga wabah Covid-19 hilang namun dengan tetap taat protokol kesehatan,” ujarnya.
Baca Juga: Link Info Shelter Covid-19 di DIY secara Real Time, Lengkap dengan Alamat dan Kontak Person
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaning Astuti mengatakan, saat ini angka kasus positif di Yogyakarta semakin menurun. Hal itu ditandai dengan menurunnya presentase keterisian bed rumah sakit, berkurangnya jumlah keterisian isolasi terpadu, serta yang menggembirakan adalah turunnya angka kematian.
Menurut dia, saat ini positive rate di Yogyakarta berada pada angka 1,27 persen. Jauh di bawah standar yang ditetapkan WHO sebesar lima persen. Kasus aktif saat ini ada di angka 2.736 kasus. Kasus konfirmasi masih sama, mayoritas di usia produktif, dan kasus kematian juga mayoritas lansia berkomorbid. []