Stabita Bilkis Erza’zani, Atlet Muda Panahan Masa Depan Asal Pemalang

  • Whatsapp
Stabita Bilkis Erza’zani
Stabita Bilkis Erza’zani. (Foto: Dok. Pribadi)

Pemalang – Stabita Bilkis Erza’zani, seorang atlet pendatang baru di cabang panahan. Dia bisa membuktikan diri sebagai yang terbaik dengan menyumbangkan 1 perunggu dan 1 perak untuk kontingen antar kecamatan di Pemalang.

Anak pertama dari dua bersaudara ini mulai belajar memanah pada usia 9 tahun kelas 5 SD. Bagi banyak pemanah usia tersebuat seharusnya adalah saat-saat menukmati dan memelihara kematangan kualisat untuk kematangkan kualiatas untuk mencapai taget sasaran, dan membangun keterampilan pribadi.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga: Bantul Kini Punya Taman Milenial, Venue Olahraga Skateboard dan BMX

Hal ini lah membuat Eko dan Joko sebagai pelatih terus membina Bilkis sehingga nantinya dapat menjadi pemanah andalan asal Pemalang untuk tingkat nasional.

Anak dari Harsono Dan Eli Rumiasih ini butuh berlatih selama 4 bulan sebelum turun pertama kali pada ajang lomba antar kecamatan. Dia berhasil membuktikan diri untuk berprestasi, dengan raihan mendali perak. Hasil yang diraih untuk pertama kali sejak mengikuti panahan.

Baca Juga: Bukit Paralayang Giri Sembung Kulon Progo, Destinasi Wisata yang Memacu Adrenalin

Pertama kali kali bertanding pada acara piala Danlanud Soewondo dan berhasil meraih penghargaan dan piala, hal inilah menjadi acuannya terus berlatih untuk mengukir prestasi yang lebih baik lagi. “Sejak saat itu saya aktif berlatih hingga sekarang ini, tentunya lebih fokus latihan untuk menghadapi kejuaran-kejuaraan bergengsi tingkat regional, nasional maupun internasional,” kata Bilkis.

Muda, berbakat dan telah membukukan prestasi membuat peraih kemenangan menjadi salah satu aset Kota Pemalang yang patut diacungi jempol. Bakat alaminya sebagai atlet panahan sudah tajam, baru saja menempuh latihan memanah selama 6 bulan dengan mudah memahami teknik-teknik panahan sesuai dengan instruksi pelatih.

Baca Juga: Wisata Gunungkidul Menuju Kelas Dunia, KGPAA Paku Alam X Berpesan Jangan Rusak Karst

Pengidola Donald Pandiangan ini menjelaskan dirinya ingin mengikuti jejek sang legendaris panahan Indonesia. “Sebagai panahan, prestasi Donald Pandiangan memang tidak main- main. Ia memegang gelar juara cabang panahan di empat SEA Gems, juara nasional dari tahun 1975 hingga 1983, serta setumpuk prestasi lainnya. Insya allah saya mampu untuk melebihi prestasinya,” ujarnya penuh optimisme.

Pelajar kelas XI ini menjelaskan, kunci keberhasilan sebagai atlet adalah disiplin dan menjalani latihan dengan serius di bawah arahan pelatih. “Pelatih memang penting, sebab atlet sulit mencapai prestasi yang baik kalau tidak ada pelatih. Namun atlet menjadi panutan utaman saat bertanding di lapangan untuk menerapkan ilmu sesuai arahan pelatih selama berlatih,” ungkapnya. []

Artikel kiriman Juleha Safitri Prodi, Mahasiswa Prodi Public Relations ASMI Santa Maria Yogyakarta.

Related posts