Cerita Anindya Putri, Bangga Bisa Memamerkan Kebudayaan Musik Indonesia di Jerman

  • Whatsapp
Anindya Putri Deyanti
Anindya Putri Deyanti. (Foto: Dok.Pribadi)

Yogyakarta – Anindya Putri Deyanti, meraih prestasi membanggakan di bidang musik. Pretasi itu diraihnya saat kuliah, menjadi Juara 1 paduan suara tingkat provinsi Jawa Barat.

Memiliki 3 Gold Medal dalam seluruh kategori (ada 3 kategori) se-Indonesia. Dan pernah menjadi wakil Indonesia serta satu-satunya dari Asia yang mendapat juara 1 dan mendapat predikat “best interpretation of song” di Miltenberg, Jerman (tahun 2014).

Read More

Baca Juga: 94 Tahun Paroki Boro Kalibawang Kulon Progo Menampilkan Seni Slaka

Anin, begitu sapaan akrabnya, menjadi wakil Indonesia dan kembali jadi satu-satunya di Asia untuk memamerkan kebudayaan musik Indonesia lewat choir.

Perempuan kelahiran Cikampek, 6 April 1994 ini menceritakan seiring kesibukan choir yang padat ternyata bisa lulus kuliah dalam kurun waktu 3 tahun 4 bulan. Anin dapat lulus cumlaude dengan IPK 3,89 waktu itu di Universitas Kristen Maranatha Bandung. Tidak hanya itu ia pun juga menjadi best graduation di Jurusan Manajemen. Dan ia mendapat predikat pemenang dari student activity award dari Fakultas Ekonomi.

Baca Juga: Menikmati Suasana Malam di Slasar Malioboro Yogyakarta

Mengenai paduan suara atau choir, awalnya karena Anin memang suka menyanyi. Saat melihat pameran-pameran unit kegiatan, Anin merasa “kok choir ini menarik banget ya” karena prestasinya banyak dan kategorinya internasional.

Anin melihat bahwa choir ini sering banget juara-juara di luar negeri. Seiring berjalannya waktu ia tertarik karena ia bisa mengambil manfaat “siapa tau bisa keluar negeri. Akhirnya Anin masuk di dunia choir ini.

choir di jerman
Anindya Putri Deyanti bersama tim choir saat tampil di Jerman. (Foto: Dok.Pribadi)

Suami dari Andi Aidhil ini merasa lebih bisa memanage waktu antara kuliah dan choir. “Wow bisa loh kuliah yang tugasnya banyak banget dan harus melaksanakan ujian-ujian, di samping itu latihan choir juga lanjut terus,” katanya.

Ingin Buka Cafe Lansia di Yogyakarta

Sampai akhirnya ada program kompetisi luar negeri yang ternyata harus audisi lagi dan bersaing dengan seluruh anggota team bahkan saingan sama alumni yang kualitas bernyanyi choirnya sudah susah dikalahkan.

Anak dari pasangan Joko Suharto dan Dewi Priyanti ini akhirnya terpilih menjadi team inti kompetisi luar negeri di Jerman tahun 2014. Kemudian terpilih lagi menjadi team inti kompetisi luar negeri di Amerika tahun 2016. Dari sekian banyak pengalaman mengikuti choir, Anin mendapatkan manfaat yang luar biasa yaitu bisa keliling dunia, dan bisa memanage waktu dan study.

Baca Juga: Penampakan Mobil Hemat Energi Karya UNY yang Memecahkan Rekor Asia Pasifik

Saat ini Anin juga melebarkan sayapnya dengan berbisnis kos-kosan khusus di Jakarta. Selain itu juga mengembangkan bisnis kuliner berupa cafe yang diberi nama “waroeng tradisi” yang menyediakan beraneka macam minuman kekinian, aneka coffe, dan beraneka makanan lainnya.

Anin juga bercita-cita ingin mengembangkan bisnis kuliner yang pangsa pasarnya adalah lansia. Ide ini tercetus karena kedua orang tua, di saat menikmati masa pensiun ini sering bertemu dengan teman-temannya dan bernyanyi.

Tidak ada salahnya untuk membuat tempat nongkrong/berkumpul dengan sajian makanan tempo dulu agar lansia dalam menikmati masa tuanya happy dan bahagia. Cafe ini nanti ingin dilengkapi dengan live musik, saat ini Anin sedang survei lokasi di Kota Yogyakarta. []

Artikel kiriman Fauzia Fajri Nabila, Mahasiswa prodi Public Relations ASMI Santa Maria Yogyakarta

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *