Makna Upacara Peringatan Boyong Songsong Kapanewon Cangkringan Sleman Yogyakarta

  • Whatsapp
Boyong Songsong
Upacara Peringatan Boyong Songsong Cangkringan Sleman. (Foto: Pemkab Sleman)

BacaJogja – Pemerintah Kapanewon Cangkringan kembali menggelar Upacara Peringatan Boyong Songsong dalam rangka memperingati pindahnya kantor Kapanewon Cangkringan di Lapangan Kantor Kapanewon Cangkringan.

Pada acara ini ditampilkan tari teatrikal yang menceritakan sejarah berdirinya Kapanewon Cangkringan oleh Bregada Umpak Argo dan gladi lapang kebencanaan oleh Relawan Siaga Bencana Kapanewon Cangkringan.

Read More

Baca Juga: Kebangkitan Generasi Milenial dalam Pelestarian Seni Budaya Wayang

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo bertindak sebagai Pengageng Upocoro dalam Upacara Peringatan Boyong Songsong yang ke-11. Hadir pula dalam upacara ini Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad, anggota DPRD Sleman, Gani Sadat, Ketua PKK Kabupaten Sleman, Sari Danang Maharsa dan Lurah-Lurah se-Kapanewon Cangkringan.

Kustini dalam amanatnya mengatakan, Peringatan Boyong Songsong ini sebagai pengingat akan sejarah berdirinya Kapanewon Cangkringan serta proses perpindahan kantor pemerintahan Kapanewon. Masyarakat hendaknya dapat handarbeni atau mempunyai rasa memiliki dan bangga menjadi masyarakat Cangkringan.

Baca Juga: Jogja Art Night, Pertunjukan Seni Kolaborasi Budaya Bali dan Yogyakarta

“Melalui upacara peringatan Boyong Songsong ini saya mengajak masyarakat untuk memaknai sebagai momentum untuk bersatu, gotong royong dan golong gilig serta selalu menjaga kerukunan antar warga Cangkringan,” ujar Kustini

Kendati demikian, selain memperingati Boyong Songsong, Kustini berharap ini juga menjadi upaya untuk nguri-uri kebudayaan yang dilaksanakan rutin setiap tahun. “Tradisi dan budaya Jawa harus terus dilestarikan salah satunya melalui upacara ini,” katanya.

Baca Juga: 10 Anak Pelestari Seni dan Budaya Dapat Penghargaan dari Sri Sultan HB X

Panewu Cangkringan Jaka Sumarsana menyampaikan upacara ini rutin diselenggarakan setiap tahun sejak tahun 2011 untuk memperingati kepindahan kantor Kapanewon Cangkringan yang terkena dampak erupsi merapi pada tahun 2010. Peserta upacara terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh agama, pamong Kalurahan, relawan siaga bencana serta warga masyarakat

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *