Jakarta – Banjir yang berlangsung di wilayah Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah sejak sejak Rabu, 19 Januari 2022 petang berangsur surut. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan mencatat jumlah rumah warga terdampak mencapai 747 unit.
“Dari jumlah itu, rumah rusak berat 2 unit, rusak sedang 8 unit. Pantauan BPBD tadi malam masyarakat masih bergotong royong untuk membersihkan sampah dan material lumpur yang terbawa banjir di rumah warga dan lingkungan sekitar,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam siaran pers pada Kamis, 20 Januari 2022 malam.
Baca Juga: Longsor dan Banjir Lumpur Melanda Girimulyo Kulon Progo
Wilayah genangan banjir teridentifikasi pada sejumlah desa di tujuh kecamatan. Desa terdampak berada di Desa Pungangan di Kecamatan Doro, Kayupuring di Kecamatan Petungkriyono, Desa Bantar Kulon, Sidomulyo dan Tembelanggunung di Kecamatan Lebakbarang, Desa Galang Pengampon di Kecamatan Wonopringgo, Kelurahan Kedungwuni Timur di Kecamatan Kedungwuni, Desa Pesanggarahan di Kecamatan Wonokerto dan Desa Kutosari di Kecamatan Karanganyar.
Banjir terjadi setelah hujan lebat yang menyebabkan debit air Sungai Sengkarang meluap sehingga menyebabkan 235 warga mengungsi, sedangkan jumlah total warga terdampak berjumlah 747 KK atau 3.056 jiwa.
Baca Juga: Banjir Bandang Terjang Kota Batu, 11 Orang Masih dalam Pencarian
“BPBD telah memberikan bantuan kepada warga yang mengungsi maupun terdampak. Tidak ada laporan korban jiwa atau luka-luka akibat kejadian banjir tersebut,” katanya.
Saat banjir berlangsung, tim gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri, relawan dan aparat desa serta kecamatan melakukan evakuasi warga ke tempat yang aman. Personel BPBD juga melakukan kaji cepat terhadap dampak dan kebutuhan warga saat tanggap darurat. Di samping itu, mereka membuat tanggul darurat dengan karung tanah pada beberapa titik untuk menghindari meluasnya genangan. []