Yogyakarta – Diduga varian Omicron sudah masuk Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemerintah kabupaten dan Kota di DIY diminta mulai mengaktifkan kembali atau memonitor dan evaluasi isolasi mandiri dan isolasi terpusat yang dimiliki.
Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie mengatakan, sampaai saat ini ada 37 sampel kasus Covid-19 di DIY yang sedang dalam proses pemeriksaan oleh Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM dan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan Dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta.
Baca Juga: Kick off Vaksin Booster di Yogyakarta, Dua Kelompok Ini Prioritas Cegah Omicron
“Dari total tersebut, terdapat empat kasus yang hasil SGTF-nya (S Gene Target Failure) menunjukkan probable Omicron,” katanya di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa, 25 Januari 2022.
Empat pasien yang berstatus SGTF probable positif Omicron ini tidak ada yang menjalani perawatan di rumah sakit. Keempatnya dikategorikan sebagai orang tanpa gejala (OTG).
Baca Juga: Terpapar Covid-19, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo Jalani Isolasi Mandiri
Dia mengatakan, keempat kasus probable Omicron atas hasil SGTF tersebut merupakan sampel kasus yang diperiksa BBTKLPP Yogyakarta. Untuk meyakinkan keempat sampel tersebut benar-benar positif Omicron, perlu menunggu hasil pemeriksaan WGS-nya (Whole Genome Sequencing).
Menurut Pembajun, SGTF adalah salah satu sarana pemeriksaan sebelum dilakukan WGS karena WGS membutuhkan waktu yang lebih lama. “SGTF itu kan melihat protein dari sampel. Begitu masuk pemeriksaan WGS, baru bisa ditentukan bahwa protein yang ada itu adalah protein dari Omicron atau bukan,“ kata dia.
Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Sadikin Kunjungi Bantul, Minta Warga Tak Panik Omicron
Selain empat sampel probable Omicron tersebut, Pembayun juga menyebutkan bahwa 33 sampel lain yang dicurigai sebagai varian Omicron, masih dalam pemeriksaan di FKKMK UGM.
Lebih lanjut Pembayun menyebutkan, selain empat sampel probable Omicron, FKKMK UGM saat ini juga masih memeriksa 33 sampel lain yang dicurigai sebagai varian Omicron.
Pembajun meminta warga menjalankan protokol kesehatan. “Omicron cepat menularnya, bukan masalah keparahannya. Dawuh Pak Gubernur, Kabupaten/Kota diminta mengaktifkan kembali atau memonitor dan evaluasi isoman dan isoternya,” pesan Pembajun. []