DLH Sleman Sebut 400 Ton Sampah per Hari Belum Tertangani

  • Whatsapp
ilustrasi sampah
Ilustrasi sampah. (Foto: Pixabay)

Sleman – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman Epiphana Kristiyani menyebutkan masih sangat banyak sampah organik dan anorganik yang selama ini belum tertangani. Jumlah mencapai 400 ton sampah tiap hari. DLH menggandeng sejumlah pihak untuk berperan serta mengurangi jumlah sampah, salah satunya menggandeng PKK.

Menurut Epiphana, saat ini di Sleman memiliki armada dump truk sebanyak 34 unit, Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R) sebanyak 28 titik dan 247 Bank Sampah. Keberadannya perlu dievaluasi dari segi kemanfaatannya yang baru selama ini masih minim dalam pengelolaan sampah.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga: Partai Gelora Tanam 10 Juta Pohon Serentak di 34 Provinsi

Dia mengatakan, sejauh ini baru bisa menyelesaikan sampah organik sebesar 3 ton per hari. Adapun yang belum tertangani sebanyak 200 ton per hari. “Demikian juga dengan sampah anorganik, data yang diperoleh menunjukkan besaran 29 ton per hari sampah yang tertangani sementara yang belum tertangani sebesar 200 ton per hari,” katanya saat bersama pengurus Ecoenzym Nusantara mengadakan sosialisasi pengelolaan sampah organik dengan teknologi ecoenzym, Jumat, 28 Januari 2022.

Epiphana mengatakan, jika asumsi setiap orang buang sampah sebanyak 0,65 kg orang per hari dan menghasilkan 6 ton per hari, maka kemana sampah yang lain. Artinya pengelolaan sampah belum dilakukan secara serius.

Baca Juga: Polresta dan BKSDA Yogyakarta Tangkap Penjual Satwa Eksotis yang Dilindungi

“Saya sengaja mengundang PKK dengan harapan ibu-ibu lebih aktif berpartisipasi dalam pengelolaan sampah karena perubahan pola pikir dan perilaku dalam pengelolaan sampah belum secara masif dilakukan yaitu sampah tidak biasa dipilah,” ujarnya.

Dia mengatakan, melalui PKK diharapkan dapat ikut membantu pengelolaan lingkungan. Dimulai dari lingkup keluarga dengan melakukan edukasi kepada anak. “Ke depannya kegiatan keluarga dapat berimbas pada pembiasaan masyarakat memilah sampah,” pintanya.

Sekolah Sampah

Ketua JPSM Sehati Kabupaten Sleman Hijrah Purnama menyambut baik kegiatan DLH berkaitan dengan pengelolaan sampah organik, meski basic dari Bank Sampah memang bertumpu pada pengelolaan sampah anorganik. Sampai saat ini sudah ada sekitar 50 Bank Sampah yang bergerak di pengelolaan sampah organik.

Dia mengatakan, inovasi yang dapat dilakuan yaitu dengan mendirikan Sekolah Sampah. “Sekolah sampah udah berdiri rintisannya dan ke depannya materi yang disampaikan di sekolah sampah dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, termasuk pengelolaan sampah organik dengan teknologi Skala rumah tangga,” ungkap Hijrah. (mediacenterpemkabsleman)

Related posts