Bantul – Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Shodaqo Nahdlatul Ulama (Lazisnu) Kabupaten Bantul pada 2021 mampu memgumpulkan dana Rp4.698.847.235. Adapun pentasyarufan atau penyaluran mencapai Rp4.468.981.488.
Hal itu diungkapkan Ketua Lazisnu Bantul Mahmudin saat menyampaikan Laporan Kerja Tahun 2021 dalam Rapat Kerja (Raker) Tahun 2022 NU Care – Lazisnu Bantul di Pendapa Rumah Dinas Bupati Bantul, Trirenggo, Bantul, Yogyakarta, Minggu, 13 Februari 2022.
Baca Juga: 25 Guru Honorer di Gunungkidul Terima Bantuan Program Sahabat Guru Indonesia
“Pentasyarufan dana zakat dan infak disalurkan berdasarkan asnaf golongan penerima manfaat, dan juga penyaluran berdasarkan program yaitu bidang dakwah, pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial kemanusiaan,” ujar Mahmudin.
Dia menjelaskan sejak awal berdiri, Lazisnu Bantul sampai dengan tahun 2021 memiliki program strategis berupa layanan ambulans gratis. Lazisnu Bantul telah melaksanakan amal sosial kemanusiaan dan transportasi kesehatan masyarakat dengan melayani belasan ribu orang.
“Pada rencana kerja tahun 2022, harapannya tetap memegang empat pilar program yang ada akan terus dijalankan. Namun dengan jumlah kuantitas dan kualitasnya akan ditingkatkan supaya lebih baik. Ini sesuai dengan tema pada raker kali ini, yakni Melayani Umat Dengan Manajemen Profesional,” terang Mahmudin.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengemukakan, keberadaan NU Care-Lazisnu Bantul sebagai bagian organisasi Nahdaltul Ulama memiliki peran yang luar biasa guna membantu pemerintah dalam memberikan pelayanan sosial kepada masyarakat Bantul. Salah satu tugas NU adalah menyebarkan Islam yang ahlus sunnah wal jama’ah yaitu dengan menempuh jalan dakwah melalui program kerja sosial kemanusiaan.
Baca Juga: Ulang Tahun ke-21, Baznas Kulon Progo Bagikan 2.100 Nasi Kotak
“Apa-apa yang telah dilakukan Lazisnu Bantul menunjukkan peran serta lembaga sosial keagamaan bersama pemerintah dalam memberikan layanan kebaikan kepada masyarakat. Hubungan organisasi masyarakat dan pemerintah yang baik adalah sinergitas antar eleman bangsa yang patut diapresiasi,” kata Abdul Halim Muslih.
Ketua Lazisnu PWNU DIY M. Bahri menyampaikan, Lazisnu secara struktural merupakan salah satu lembaga di NU. Sedangkan NU Care merupakan re-branding atas lembaga Lazisnu dalam pengelolaan, pendayagunaan, dan pendistribusian dana zakat infak dan shodaqoh dengan berfokus sebagai eksekusi kegiatan dan program yang melayani masyarakat.
Baca Juga: Cerita Korban Klitih di Kota Yogyakarta Terima Bantuan Pengobatan
“Kita patut memberikan apresiasi terhadap capaian yang telah dilakukan Lazisnu Bantul. Namun, di sisi lain atas capaian yang ada ini perlu peningkatan tata kelola supaya NU Care semakin hari semakin baik. Maka juga diharapkan secara kontinyu adanya refleksi, pengkajian tata kelola dan pelatihan SDM pengurus supaya semakin lebih baik,” ungkapnya.
Pertemuan Raker diikuti oleh para pengurus dari 17 Upzis tingkat kecamatan se-Kabupaten Bantul. Acara ini juga dihadiri Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, perwakilan Kemenag Bantul, Dinas Kesehatan Bantul, dan BPBD Bantul, serta Pengurus PCNU Bantul dan Pengurus Lazisnu Daerah Istimewa Yogyakarta. [Markaban Anwar]