Yogyakarta – Pasar tradisional yang menjual berbagai jajanan tradisional dan perkakas lawas sudah mulai susah untuk ditemui di tengah era modern seperti saat ini. Event tahunan Pasar Kangen kembali hadir menyapa masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya, mengobati kerinduan atas suasana pasar tradisional Jogja tempo dulu.
Dengan mengusung tema “Amongtani Dagang Layar”, Pasar Kangen digelar bersamaan dengan adanya Peresmian Diorama dan bertempat di Gedung Depo Arsip, Dinas Perpustakaan dan Arsip Yogyakarta. Mengutip informasi dari akun Instagram @pasarkangen, event ini berlangsung sejak 25 Februari hingga 6 Maret 2022, dan dibuka sampai pukul 21.00 malam tanpa ada biaya tiket masuk.
Baca Juga: Asyiknya Berburu Barang Antik dan Jadul di Pasar Seni Gabusan Bantul Yogyakarta
Pasar Kangen menjadi destinasi yang tepat untuk bernostalgia atas berbagai memori suasana pasar Jogja tempo dulu. Para pengunjung seolah diajak untuk kembali berpetualang menjelajah waktu di masa lampau. Mulai dari kuliner lokal atau jajanan pasar, barang-barang antik, perkakas tradisional, serta berbagai pertunjukan kesenian dapat dinikmati oleh setiap pengunjung yang datang ke Pasar Kangen.
Jajanan tradisional khas Yogyakarta tersedia cukup lengkap, mulai dari tiwul, klepon, dawet, hingga es kuwut dapat dibeli oleh setiap pengunjung yang datang. Tak hanya kuliner tradisional. Barang-barang jadul dan antik juga dapat ditemui di Pasar Kangen.
Baca Juga: Terang Bulan Jadul, Kue Legendaris Alun-alun Selatan Yogyakarta
Tak hanya itu, pengunjung juga bisa menemui uang jadul, perkakas tradisional, koleksi buku edisi lama, hingga vinyl atau piringan hitam digelar di lapak-lapak yang terbuat dari susunan bambu layaknya pasar tradisional.
Di samping itu, berbagai pertunjukan kesenian juga turut meramaikan sekaligus memberikan hiburan bagi pengunjung Pasar Kangen.
Baca Juga: Kipo, Camilan Khas Kotagede Yogyakarta Kesukaan Sultan Agung
Antusiasme masyarakat akan adanya Pasar Kangen tergolong tinggi. Dibuktikan dengan ramainya pengunjung yang datang di setiap harinya. Oleh karena itu, pihak penyelenggara Pasar Kangen membatasi kapasitas pengunjung dan juga memberlakukan sistem buka tutup gerbang.
Gerbang akan ditutup kondisi pengunjung cukup overload, dan akan dibuka kembali ketika kondisi sudah mulai aman. Hal ini dilakukan untuk upaya mematuhi protokol kesehatan serta untuk menjaga keamanan dan kenyamanan bersama. []
Penulis: Navisa Sabrina Ramadhani, mahasiswa program studi Hubungan Masyarakat UPN Veteran Yogyakarta.