Kulon Progo – Tim SAR gabungan melanjutkan operasi pencarian dua wisatawan yang terseret ombak di Pantai Glaga, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Selasa, 29 Maret 2022 merupakan hari ketiga pencarian sejak kejadian.
Humas Basarnas Yogyakarta Pipit Eriyanto mengatakan, rencana operasi SAR pada hari ketiga pencarian, dibagi menjadi 5 SRU. Operasi dimulai pukul 07.00 WIB dengan area pencarian diperluas dari lokasi kejadian.
Baca Juga: Lima Titik Lokasi Pencarian Kakak Adik Terseret Ombak Pantai Glagah Kulon Progo
Adapun rencana pencariannya untuk SRU DARAT, SRU 1 melakukan penyisiran dari muara sisi timur ke arah timur sampai ke suar dengan jarak 3 kilometer (Km), SRU 2 melakukan Penyisiran dari Suar ke arah timur Pantai Bidara dengan jarak 1 Km. SRU 3 melaksanakan penyisiran di sekitar pemecah ombak sisi barat sampai lokasi kejadian peristiwa.
Untuk SRU LAUT, SRU 1 melakukan penyisiran menggunakan perahu jukung milik SAR Linmas Glagah dari muara ke arah timur sampai Pantai Bidara. “SRU DRONE melaksanakan pemantauan via udara di sekitar muara ke arah timur sampai ke Pantai bidara,” kata Pipit, Selasa, 29 Maret 2022.
Baca Juga: Ketinggian Ombak saat Menyeret Kakak Beradik di Pantai Glagah Kulon Progo
Seperti diketahui, dua wisatawan yang merupakan kakak beradik terseret ombak di Pantai Glagah. Kedua korban yakni Ivander Tristan Zahwan, 9 tahun, dan Oktafiansyah Rahmadan Zahwan, 18 tahun.
Kepala Basarnas Yogyakarta L Wahyu Efendi menjelaskan musibah berawal saat kedua korban beserta keluarga, termasuk ayah korban berwisata di Pantai Glagah sekitar pukul 12.50 WIB. Awalnya hanya duduk-duduk di tepi pantai. Tiba-tiba datang ombak besar menyeret Tristan sampai di bibir pantai.
Baca Juga: Kronologi Kakak Adik asal Kotagede Terseret Ombak Pantai Glagah Kulon Progo
Oktafiansyah berusaha menolong dengan menarik korban. Awalnya sudah berhasil menarik tangan Tristan dalam genggaman. Namun datang lagi ombak besar susulan menyeret keduanya ke tengah dan mereka terlepas.
Menurut dia, kedua korban terseret arus ke tengah. Kedua korban terpisah setelah diterjang ombak besar susulan dan setelah itu tidak terlihat. “Usai kejadian anggota Sarlinmas sudah berupaya menolong ke selatan namun korban sudah hilang,” ungkapnya. []