BacaJogja – Seseorang dengan aktivitas fisik yang rendah memiliki resiko yang lebih tinggi terhadap berbagai gangguan kesehatan. Orang yang lanjut usia sering dikaitkan dengan usia yang sudah tidak produktif, karena disebabkan oleh perubahan fungsi tubuh, otot, tulang dan sendi, pernafasan serta lansia rentan terkena gangguan kesehatan.
Salah satu untuk mencegehanya yakni dengan berolaraga. Selain berperan dalam upaya promotif dan preventif, olahraga juga penting dalam program terapi dan rehabilitasi berbagai jenis gangguan kesehatan. “Olahraga yang terencana dan terstruktur melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang serta ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani,” kata mahasiswa FIK Universitas Negeri Yoggakarta Agung Prabowo saat sosialisasi manfaat olahraga bagi lansia di Kalurahan Wijirejo, Kapanewon Pandak, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Minggu, 10 April 2022.
Baca Juga: Lansia 60 Tahun Sekarang Boleh Vaksin Booster, Ini Aturannya
Menurut dia, aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang membutuhkan energi untuk mengerjakannya, seperti berjalan, menari, mengasuh cucu dan lain sebagainya. Olahraga intens dapat memicu otak melepaskan hormon endorphin, adrenalin, serotonin dan dopamin. “Olahraga juga membuat hati senang, mampu meredam dan mengelola emosi bahkan meningkatkan suasana hati,” ujarnya.
Endorfin bertugas menghilangkan rasa sakit dan mengurangi stress, sedangkan dopamine dan serotonin dapat memperbaiki nafsu makan dan mengatur siklus tidur. Hormon adrenalin dapat menyeimbangkan hormon stress sehingga membuat suasana hati semakin baik.
Baca Juga: Strategi Jitu Agar Bisa Berinteraksi dengan Anak Autis
Otot pada lansia menjadi lebih kaku dan penurunan kekuatan otot. Olahraga dapat meningkatkan kekuatan otot. Sendi tidak dapat digerakan sesuai dengan gerakannya maka gerakan menjadi terbatas sehingga fleksibilitas menjadi latihan bagi lansia.
Manfaat olahraga pada lansia antara lain dapat memperpanjang usia, menyehatkan dan memperbaiki daya tahan jantung, otot, tulang, membuat lansia lebih mandiri, mencegah obesitas, mengurangi kecemasan dan depresi, dan memperoleh kepercayaan diri yang lebih tinggi.
Baca Juga: Tiga Cara yang Perlu Dilakukan Sebelum Vaksinasi Selama Puasa Ramadan
“Olahraga dapat menurunkan risiko penyakit diabetes melitus, hipertensi dan penyakit jantung. Secara umum olahraga pada lansia menunjang kesehatan dengan meningkatkan nafsu makan, membuat kualitas tidur lebih baik, dan mengurangi kebutuhan obat-obatan,” jelasnya.
Senam Mencegah Penuaan
Mahasiswa prodi PKO FIK UNY Farhan Zain Fadillah menjelaskan, senam adalah suatu aktivitas olahraga yang melibatkan aktivitas fisik dengan menggerakkan bagian tubuh tertentu dan dengan gerakan tertentu dan dipilih dengan selektif.
Latihan tubuh yang dipilih dan diciptakan dengan sengaja dan berencana, disusun secara sistematis dan metodis dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi keseluruhan yang harmonis.
Baca Juga: Anemia Bahaya bagi Ibu Hamil, Begini Cara Mencegahnya
Dia mengatakan, manfaat senang antara lain melatih dan membentuk kekuatan tubuh, tubuh lebih flexibel, melatih kemampuaan koordinasi tubuh, memperlambat proses penuaan dan meningkatkan kepercayaan diri.
Menurutnya prinsip olahraga pada lansia adalah selalu mempertahankan keselamatan, latihan teratur dan tidak terlalu berat dan tidak dianjurkan jika tekanan darah ≥ 180 mmhg serta memiliki penyakit berat. []