BacaJogja – Dalam setiap tahun, ada bulan tertentu yang pengeluarannya lebih besar dibanding biasanya. Antara lain tahun ajaran baru dan hari raya keagamaan.
Seperti dalam waktu dekat ini adalah momen Lebaran, di mana pengeluaran lebih tinggi. Sebagian besar orang membelanjakan uangnya untuk membeli pakaian baru, kue Lebaran, biaya transportasi hingga tradisi bagi-bagi uang lebaran kepada anak-anak dan sanak saudara.
“Momen hari raya memang bukan bulan untuk berhemat. Justru pengeluaran bertambah, tapi bisa ditutupi dari akumulasi dari pendapatan selama setahun,” kata pakar perencana keuangan FEB UGM, Eddy Junarsin, Rabu, 20 April 2022.
Baca Juga: Perusahaan Tak Boleh Cicil dan Tunda THR Meski Masih Pandemi
Dia mengatakan, dalam mengelola perencanaan keuangan yang baik perlu ada tiga proteksi yang perlu dilakukan. Ketiga tersebut yakni financial protection, proteksi kekayaan dan distribusi kekayaan.
Proteksi keuangan merupakan kondisi keuangan dimana memiliki cukup uang untuk memenuhi pengeluaran bulanan. Minimal 10 persen dari total pendapatan setiap bulan sebaiknya ditabung. Uang yang ditabung selain bisa dijadikan dana simpanan, juga bisa digunakan untuk kegiatan investasi.
“Bahkan dana tabungan itu dijadikan untuk menutupi pengeluaran selama mudik. Jadi kedisiplinan sangat penting untuk menabung,” ungkap Eddy.
Baca Juga: BLT BTPKLWN di Bantul 2022 Mulai Disalurkan, Ini Jumlah Penerima Bantuan
Dia mengaakan, untuk hutang, rasio yang sehat yakni persentasenya maksimal 35 persen dari total pendapatan. Maksimal cicilan hutang hanya 35 persen dari take home pay. “Sisanya untuk pengeluaran rutin,” katanya.
Eddy mengungkapkan, pengeluaran yang membengkak saat mudik Lebaran, jangan sampai menambah persentase hutang baru. Sangat penting menjaga rasio hutang tetap di angka 35 persen.
Di sisi lain, kegiatan mudik Lebaran ada sisi positifnya. Pasti memberikan dampak ekonomi bagi daerah yang menjadi tujuan para pemudik. Jumlah perputaran uang diprediksi meningkat sehingga mampu memberikan dampak positif ekonomi bagi masyarakat sekitar. “Pasti pendapatan akan meningkat terutama para pedagang. Inflasi juga akan naik. Ada efek positifnya,” katanya. []