Jangan Kaget, 13 Sirine EWS Merapi di Sleman Bunyi Bersamaan

  • Whatsapp
EWS
Ilustrasi EWS. (Foto: Istimewa)

BacaJogja – BPBD Kabupaten Sleman akan melakukan pembunyian sirine early warning system (EWS) Gunung Api Merapi pada Selasa, 26 April 2022 pukul 10.00 WIB. Pembunyian sirine ini dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional.

Sebanyak 13 sirene EWS yang akan dibunyikan yakni Turgo 1, Turgo 2, Ngandong, Ngepring, Kemiri, Kaliurang Barat, Kaliurang Timur, Ngrangkah, Petung, Kalitengah Lor, Kalitengah Kidul, Srunen 1 dan Srunen 2. Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak panik. Selain itu, juga melakukan latihan evakuasi mandiri segera menuju titik kumpul.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga: As Roda Putus, 24 Truk Terjebak Banjir Lahar Merapi di Sungai Boyong Sleman

Sebelumnya diberitakan, Lereng Gunung Merapi dipilih sebagai puncak peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana 2022 yang akan digaungkan pada 26 April 2022. Salah satu lokasi yang digunakan yakni di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan, Desa Balerante dipilih sebagai lokasi puncak peringatan HKB tahun 2022, mengingat wilayah itu telah memiliki kesiapan yang sangat bagus mulai dari infrastruktur, sistem komando dan koordinasi masyarakat, sistem strategi serta sumber daya manusianya.

Baca Juga: Update Data Kerusakan Dampak Angin Kencang di Sleman dan Bantul Yogyakarta

Selain itu, wilayah yang berada di lereng Gunung Merapi itu menjadi model percontohan desa tangguh bencana khususnya gunung api. “Hari HKB tahun ini kami pusatkan di lereng Gunung Merapi, karena Merapi salah satu role model kegiatan mitigasi dan kesiapsiagaan,” ungkapnya saat meninjau Desa Balerante pada Selasa, 12 April 2022.

Suharyanto mengungkapkan, kesiapan Desa Balerante dalam mitigasi dan kesiapsiagaan masyarakat juga didukung oleh beberapa komponen yang lain seperti beberapa kementerian atau lembaga melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Baca Juga: Data Kerusakan Dampak Hujan Disertai Angin Kencang di Seyegan dan Berbah Sleman

Mantan Pangdam V Brawijaya ini mengatakan, di samping pemanfaatan ilmu pengetahuan teknologi, alat-alat deteksi peringatan dini juga sudah dipasang,” kata dia. “Masyarakat juga memiliki kesadaran yang tinggi terhadap tanda-tanda potensi ancaman gunung api sehingga mereka bisa menyelamatkan diri,” ujarnya. []

Related posts