BacaJogja – Selama puluhan tahun, warga Desa Gendayakan dan sekitarnya di Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah kesulitan air bersih. Warga desa harus membeli air dari mobil-mobil tanki.
Bahkan, saat kekeringan, mereka kesusahan mendapat air. Krisis air ini bisa mereka rasakan selama 6 hingga 7 bulan. Setiap musim kemarau, hampir bisa dipastikan Desa Gendayakan menjadi langganan kekeringan dan krisis air bersih.
Kondisi geografis Desa Gendayakan memang berbukit-bukit dan berbatu kapur. Desa yang terletak 68 kilometer dari Kota Wonogiri dan berada pada ketinggian 195 meter di atas permukaan laut. Wilayah Paranggupito masuk dalam gugus karst Pegunungan Sewu.
Baca Juga: Penampakan Empat Embung yang Dibangun Kementerian PUPR di Bantul dan Sleman
Kini kesulitan warga terhadap air bersih terjawab setelah Ketua DPR RI Puan Maharani meresmikan proyek sambungan rumah air bersih pada Selasa, 26 April 2022. Peresmian pemasangan sambungan rumah (SR) air bersih ini untuk 506 rumah warga. Program penanganan krisis air bersih di Desa Gendayakan sudah menjadi skala prioritas sejak 2017.
Puan mengatakan, air bersih merupakan kebutuhan mendasar. “Kita butuh air untuk minum, butuh air untuk mandi. Kita butuh air untuk mencuci, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan kesehatan diri,” kata Puan di Desa Gendayakan.
Baca Juga: Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Kunjungi Sungai Bawah Tanah Seropan Gunungkidul
“Karena itu ketika ada kabar bahwa Desa Gendayakan sempat puluhan tahun lamanya kesulitan mendapat air bersih, ini tidak boleh dibiarkan. Harus ada solusinya seperti pembangunan Sarana Air Bersih,” ujar Puan.
Perempuan bernama lengkap Puan Maharani Nakshatra Kusyala Devi ini menekankan komitmennya mengawal ketersediaan air bersih di desa, seperti Desa Gendayakan. Pembangunan Sarana Air Bersih ini benar-benar bisa memberi manfaat untuk warga. Sarana Air Bersih ini bisa terbangun karena gotong royong semua pihak baik dari Pemda, Perguruan Tinggi, dan warga.
Baca Juga: Sri Sultan: Pariwisata Punya Kewajiban Hapus Kemiskinan dan Kelaparan
“Walaupun kami ada di Pusat, tetapi DPR RI memantau betul kondisi-kondisi di Desa-desa seperti Desa Gendayakan. Dengan adanya air bersih, diharapkan warga Desa Gendayakan tidak perlu lagi jalan jauh-jauh untuk mendapatkan air, tidak perlu lagi hanya mengandalkan air tangki bantuan, tidak perlu lagi khawatir kalau tidak ada hujan turun,” jelas Puan.
Pembangunan sambungan rumah air bersih di Desa Gendayakan ini menggunakan dana dari APBD Wonogiri. Pembangunan perpipaan sudah dimulai sejak 2018 hingga 2019. Namun, pembangunan terkendala pandemi Covid-19, baru bisa dilanjutkan tahun 2022 dan diresmikan pada April oleh Puan Maharani.
Baca Juga: Banser Pundong Bantul Kirim Tiga Tangki Air Bersih ke Dusun Surotopo
Kamti, warga Dusun Ngledok, Desa Gendayakan bercerita, ia dan keluarga harus membuat bak penampungan untuk menampung air hujan selama musim penghujan. Biasanya musim penghujan baru terasa pada Desember di Desa Gendayakan. Itupun tidak berlangsung lama. “Bagi kami air itu seperti emas, sangat penting dan tidak ada duanya. Paling susah kalau butuh untuk memasak,” kata Kamti.
Kamti bersyukur akhirnya proyek sambungan rumah air bersih di desanya diresmikan oleh Puan Maharani. Ia berharap program ini bisa benar-benar mempermudah warga Desa Gendayakan mendapatkan akses air. “Terima kasih Ibu Puan saya doakan sehat selalu dan bisa menjadi Presiden kami,” tutur Kamti. []