BacaJogja – Sampah menumpuk di sejumlah lokasi di Kota Yogyakarta, Bantul dan Sleman menyusul TPST Piyungan diblokade warga sejak Sabtu, 7 Mei 2022. Ratusan warga yang menutup akses masuk TPST Piyungan meminta berdialog dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X.
Raja Keraton Yogyakarta akhirnya turut mengomentari perihal penutupan TPST Piyungan yang berada di Pedukuhan Ngablak, Kalurahan Sitimulyo, Kapanewon Piyungan, Bantul ini. Sultan akan meluangkan waktu berdialog dengan warga yang memblokade.
Baca Juga: Dua Truk Pengangkut Sampah Terguling di TPST Piyungan Bantul
“Kita nanti usahakan untuk bisa punya waktu (untuk dialog dengan warga),” katanya di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa, 10 Mei 2022.
Sultan berencana melakukan perluasan TPST Piyungan mengingat saat ini sudah overload untuk menampung sampah. Untuk perluasan masih terkendala dengan penelitian yang dilakukan pemerintah pusat, yakni Bappenas dan BUMN.
Baca Juga: Pemerintah Pusat Danai Dua Proyek di Bantul Yogyakarta, SPAM Kamijoro dan TPST Piyungan
Menurut dia, tanah untuk perluasan sudah disediakan. Hal yang menjadi persoalan berkaitan dengan teknis antara penuhnya sampah di TPST Piyungan dengan hasil studi yang dilakukan oleh Bappenas dan BUMN. “Karena perlu waktu yang lebih panjang,” ungkapnya.
Ngarsa Dalem menyebut memang akan menutup kawasan TPST Piyungan yang sudah overload. Rencananya kawasan tersebut akan dikembangkan menjadi ruang hijau. Di sisi lain, perlu dilakukan perluasan di TPST Piyungan untuk pengelolaan sampah.
Baca Juga: Hati-hati, Jalur di Bawah Bukit Tinatar Bantul Sering Terjadi Kecelakaan
“Prinsip kawasan yang lama akan ditutup dijadikan ruang terbuka hijau. Tempat yang baru, yang di sebelahnya kita kembangkan. Tapi ya tadi, hasil penelitiannya Bappenas sama BUMN badan pengembangan infrastruktur waktunya butuh lebih panjang,” kata Sultan.
Untuk itu, Sri Sultan berharap warga Banyakan dan Ngablak yang menuntut penutupan permanen TPST Piyungan untuk bisa lebih bersabar. Harapannya mereka bersedia memahami kondisi saat ini. “Mereka bisa memahami,” katanya. []