BacaJogja – Lidah buaya termasuk tanaman yang familiar. Masyarakat bisanya memanfaatkan tanaman ini untuk perawatan rambut dengan dibuat shampoo atau perawatan kulit.
Namun, inovasi yang dilakukan oleh Karang Taruna Desa Sitimulyo, Kapanewon Piyungan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Mereka mengolahnya menjadi minuman segar dan kripik. Karang Taruna ini merupakan binaan Universitas Negeri Yogyakarta dalam bidang pangan.
Baca Juga: Bening Craft Jogja, Menyulap Limbah Kaca Menjadi Kerajinan Siap Ekspor
Karang Taruna Sitimulyo, Mustofa Agil mengatakan, mengolah menjadi minuman segar dan kripik ini dilatarbelakangi karena warga sekitar banyak yang memiliki tanaman lidah buaya dan pertumbuhannya pesat.
“Dari pada hanya membusuk dan dibuang lebih baik diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat yaitu keripik dan minuman,” katanya.
Baca Juga: Inovasi MAN 4 Sleman, Abon Berbahan Buah Nangka Muda
Apalagi lidah buaya ini juga belum banyak diolah. Lidah buaya yang dibuat minuman karena banyak dicari orang sebab menyegarkan dan dibubuhi dengan bermacam topping sehingga tampilan dan rasanya menjadi kekinian.
Kandungan dan Cara Pembuatan
Anindya Nurlaili menambahkan, lidah buaya ini mengandung vitamin A dalam bentuk beta-karoten, vitamin C, dan E. Ketiga jenis vitamin ini merupakan antioksidan. Vitamin C sendiri sangat penting untuk proses pembentukan zat besi, mendukung sistem imun, dan menjaga kesehatan tulang dan gigi.
Lidah buaya juga mengandung vitamin B12, asam folat, dan kolin. Juga mengandung kalsium, kromium, tembaga, selenium, magnesium, mangan, kalium, natrium dan seng.
Devi Eka Fadila menjelaskan cara pembuatan kripik lidah buaya. Pertama kali, lidah buaya yang akan dijadikan kripik dibersihkan dari lendir dengan cara dicuci dengan garam dan kapur sirih. Rendam dalam kedua bahan tersebut selama 30 menit hingga 1 jam.
Kemudian ditiriskan dan dimarinasi bersama bumbu-bumbu dan dijemur selama 2-3 hari hingga kering. “Rasa yang tersedia baru original” katanya.
Baca Juga: Mi Jahat Berbahan Dasar Jagung di Gunungkidul dan Cara Membuatnya
Sedangkan minuman lidah buaya juga dibuat dengan cara yang sama dengan penghilangan lendir serta penambahan topping seperti selasih, irisan jeruk nipis, sirup serta es batu. Sebelum disajikan lidah buaya direbus dengan pandan, gula pasir dan air hingga matang, kemudian ditambahkan topping yang diinginkan.
Dosen Pendidikan Tata Boga Fakultas Teknik UNY Fitri Rahmawati mengatakan, usaha pengolahan lidah buaya dari Karang Taruna Sitimulyo sudah dirancang menjadi salah satu binaan UNY dalam bidang pangan. Di sini lokasi ini Science Techno Park UNY. “Potensinya cukup besar karena belum banyak usaha pengolahan lidah buaya ini,” katanya.
Baca Juga: Mahasiswa UNY Ciptakan Teh Daun Krokot dan Stevia, Obat Pereda Nyeri Haid
Menurut dia, olahan kripik lidah buaya bisa dimodifikasi dengan aneka rasa dengan penambahan bumbu yang tidak dicampurkan dalam proses pembuatan kripiknya, melainkan bisa dalam bentuk tabur. Bumbu tabur ini dapat dibuat dengan aneka rasa misalnya rasa pedas, manis atau asin.
Sedangkan untuk minuman lidah buaya dapat dikreasikan dengan tambahan lain misalnya soda atau cairan berkarbonasi sehingga menjadi lidah buaya float. []