BacaJogja – Sablon Outlaws Screen Printing, beralamat di Rejodadi RW 31 RT 05 No rumah 225, Gg. Nakula, Derah Istimewa Yogyakarta 55182. Home industry ini dirintis Arkhan Havid Bastaman sejak dirintis 2015. Kini UMKM yang bergerak di bidang desain grafis dan printing sablon ini sudah memiliki lima karyawan.
Dulu saat masih dibangku SMP, Arkhan melakukan pre order kaos. Berawal dari pre order kaos, Arkhan sering memperhatikan tukang sablon di tempat kaos tersebut dibuat. Setelah itu, Arkhan mencoba mempraktekkan sendiri secara autodidak dan tanya tanya kepada temannya yang paham dalam hal persablonan.
Baca Juga: Rekam Jejak 28 Tahun Yatim Mandiri Meluluskan Ribuan Enterpreneur Hebat
Arkhan pertama kali nyablon saat SMP bersama teman-temannya di rumah menggunakan alat seadanya. Mereka membuat kaos Angkatan SMP-nya. Setelah itu, memperbanyak belajar tentang persablonan dan pada akhirnya berani menawarkan kepada orang-orang untuk pembuatan kaos.
Saat itu, Arkhan dan teman-temannya hanya menerima orderan dengan desain yang simpel. Seiring berjalannya waktu, Arkhan Cs mulai berani mengambil orderan dengan desain yang semakin detail sambil mengumpulkan uang untuk melengkapi alat-alat sablon dengan cara dicicil satu per satu dari hasil keuntungan uang orderan sablon.
Baca Juga: Warung “U” Miliran Yogyakarta, Dulu Jaya Kini Tinggal Kenangan
Usaha yang digeluti terus berkembang. “Walaupun di Jogja banyak sablonan, saya tetap optimis dalam mengembangkan bisnis sablon ini. Usaha tidak akan mengkhianati hasil,” Arkhan, Owner Outlaws Screen Printing Jogja.
Dari situlah, Arkhan membuka bisnis kecil kecilan berupa Sablon Outlaws Screen Printing. Sablon ini menerima pesanan kaos, polo, jersey, hoodie, stiker dan masih banyak lagi. Jadi cocok untuk instansi, grup atau yang lainnya. Untuk menarik perhatian konsumen, Arkhan memanfaatkan media sosial seperti Facebook, Instagram dan WhatsApp untuk media promosi.
Tempat Magang
Sablon Outlaws Screen Printing ini merupakan tempat penulis menjalani magang. Hari pertama magang, owner langsung mengajak ke ruangan kerja memperlihatkan desain yang berada di dalam komputer. Saat itu juga Owner langsung mengajari membuat desain yang baik dan benar, dari mulai desain yang simpel sampai pecah warna.
Apa sih pecah warna? Pecah Warna adalah proses memisahkan komponen warna dari warna satu ke warna berikutnya. Pecah warna dilakukan sebagai syarat dalam percetakan yang membutuhkan pemisahan komponen warna. Hal ini mempermudah saat mencetak desain tersebut ke kaos.
Baca Juga: Nasi Goreng Cak Roni, Populer di Yogyakarta dalam Dua Tahun Pandemi
Selama enam hari magang merasa nyaman karena ruang lingkupnya sangat positif, mempunyai semangat yang luar biasa dan memiliki tekad optimis mengembangkan sablon. Banyak ilmu yang didapatkan, mulai cara membuat desain yang menarik tentang persablonan.
“Jangan lupakan teknik CorelDraw dan aplikasi editing yang lainnya karena di masa mendapat banyak perusahaan yang membutuhkan orang yang memiliki skills dalam bidang editing,” pesan Arkhan. []
Penulis artikel: Dianne Erlinawati, Mahasiswa Prodi Public Relations/ASMI Santa Maria Yogyakarta