Nasi Goreng Cak Roni, Populer di Yogyakarta dalam Dua Tahun Pandemi

  • Whatsapp
Nasi Goreng Cak Roni Jogja
Pemilik Warung Nasi Goreng Cak Roni Yogyakarta. (Foto: DOk. Istimewa)

BacaJogja – Hampir dua tahun Pandemi Covid-19 memberi dampak buruk pada sektor UMKM termasuk pelaku usaha bidang kuliner. Pelaku usaha harus beradaptasi dan mempuyai strategi jitu agar dapat bertahan di situasi Covid-19 saat ini.

Salah satunya warung nasi goreng Cak Roni yang berada di Jalan Babaran Timur No 113 Warung Boto, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta yang sudah berdiri sejak tahun 1993. Usaha Cak Roni dijalankan oleh Cak Roni dan dibantu anak perempuannya.

Read More

Baca Juga: Daftar Lima Kuliner Takjil Ramadan Legendaris dan Khas di Yogyakarta

Pemilik warung makan Cak Roni mengungkapkan, usaha ini awal membangun dengan modal sekitar Rp5 jutaan untuk membeli gerobak dan sewa tempat atau mengontrak. Sebelum pandemi, warungnya mempunyai penghasilan per bulan kisaran sekitar Rp9.000.000 atau per hari sekisar Rp300.000.

“Tetapi penghasilan tersebut tidak tetap, tergantung banyak atau tidaknya konsumen yang datang,” katanya Cak Roni, Kamis, 14 April 2022.

Baca Juga: Warung Betah Mampir, Tempat Kuliner Menu Menggoda di Timur GOR UNY

Dia menjelaskan, warung makan ini berjalan cukup lancar dan ramai. Selain di tengah kalangan mahasiswa dan masyarakat, rasa dari makanan Cak Roni ini mempunyai rasa khas Madura cukup digemari konsumen. Setiap konsumen mencobanya biasnaya kembali untuk membelinya lagi.

Sistem penjualan di warung makan Cak Roni ini mempunyai sistem online dan offline. Jika offline konsumen dapat membeli langsung atau datang langsung ke warung makan dan jika sistem online bisa melalui Shoppe food dan Grab food dengan membuat promo sebesar 60 persen.

Baca Juga: Viral Kuliner Malam dan Main Skuter di Pinggir Jalan Candi Borobudur Magelang

Dia mengatakan, sebelum pandemi Covid-19, omzetnya sangat bagus, banyak orderan baik offline maupun online. Namun sejak pandemi, warung menjadi sepi dan omzet mengalami penurunan tajam.

Tetapi, kata dia, semua itu tidak membuatnya patah semangat sedikit pun. “Justru saya semakin sabar dan selalu semangat dalam menjalankan usaha ini karena pada dasarnya rezeki tidak akan pernah tertukar,” ungkapnya. []

Penulis artikel: Retno Pertiwi dan I. Soni Kurniawan, Mahasiswa dari Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *