BacaJogja – Padat karya infrastruktur melalui Bantuan Keuangan Khusus (BKK) kembali digulirkan tahun ini. Total ada 215 titik lokasi yang tersebar 75 kalurahan se-Kabupaten Bantul.
Progran ini bertujuan menggerakkan ekonomi lokal. Selain itu, ribuan tenaga kerja bakal terserap dalam program ini. Pasca pandemi kemarin, program ini menyerap 6.000 tenaga kerja.
Pencangan padat karya di Bantul dilakukan pada Selasa, 21 Juni 2022. Pencanangan digelar di dua titik yakni Padukuhan Petir, Kalurahan Srimartani, Kapanewon Piyungan dan Padukuhan Mancingan Parangtritis, Kapanewon Kretek.
Baca Juga: Pengembangan Desa Wisata Green Kayen Sleman dengan Padat Karya Rp175 Juta
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bantul Istirul mengatakan, padat karya tahun dilakukan di 215 titik lokasi. Sumber pembiayaan untuk program tersebut didukung oleh APBD Kabupaten Bantul pada 99 titik, dan APBD Pemda DIY di 116 lokasi.
Adapun jenis pekerjaan yang diselesaikan dalam padat karya kali ini meliputi pembangunan cor blok, talud, gorong-gorong, talud, drainase terbuka, drainase tertutup, serta saluran irigasi tersier. “Seluruh proyek ini menelan anggaran senilai Rp30 miliar dan diprediksi akan selesai pada Juli mendatang,” ungkapnya.
Baca Juga: Kapanewon Pundong Bantul Dapat Program Padat Karya Dua Lokasi
Bupati Bantul Abdul Halim mengatakan, padat karya dilakukan dengan dua tujuan utama yakni, penyempurnaan sarana prasarana fisik di kalurahan. “Serta memberikan peluang kerja bagi masyarakat pencari kerja sekaligus untuk mengurangi masalah pengangguran dalam jangka pendek,” katanya saat hadir di Padukuhan Petir, Srimartani.
Dia mengatakan, pemerintah terus mengejar, mana saja sarpras yang belum sempurna yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat, meskipun tidak semua dapat diselesaikan dalam satu tahun anggaran, jika ada yang belum selesai dapat dilanjutkan di tahun berikutnya. “Itulah pembangunan berkelanjutan,” ungkapnya.
Baca Juga: Dua Manfaat Program Padat Karya saat Pandemi di Kabupaten Bantul
Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo mengatakan, program padat karya memiliki manfaat, salah satunya yakni kualitas pembangunan yang diharapkan lebih bagus. Pasalnya proyek diusulkan, dikelola, dikerjakan, dan nantinya dimanfaatkan oleh masyarakat sendiri.
“Pasca pandemi kemarin, padat karya mampu menyerap 6.000 tenaga kerja. Ini sesuai dengan visi pemerintah Kabupaten Bantul, membangun Bantul yang harmonis sejahtera dan berkeadilan, harapannya melalui kegiatan ini, masyarakat menjadi kompak, guyub rukun, dan bisa bersinergi,” jelasnya saat hadir di Padukuhan Mancingan, Parangtritis. []