Waspada, Bulan Purnama Picu Potensi Banjir Rob Pantai Selatan Jawa 10-19 Juli 2022

  • Whatsapp
ilustrasi banjir rob
Ilustrasi banjir rob di Jawa Tengah. (Foto: Istimewa)

BacaJogja – Badan Meteorologi Klimatoogi dan Geofisika Stasiyn Meteorologi Tunggu Wulung Cilacap mengeluarkan peringatan dini banjir pesisir laut atau rob di Pantai Selatan Jawa. Potensi banjir rob berlaku 10 – 19 Juli 2022.

Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Liesda Dwi Kartika menjelaskan, fenomena Super Full Moon atau fase Bulan Purnama yang bersamaan dengan fase Pasang Air Laut Tertinggi pada tanggal 13 Juli 2022 berpotensi menyebabkan terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut. Citra satelit altimetri juga menunjukkan anomali positif tinggi muka air laut yang dapat menyebabkan banjir pesisir lebih tinggi.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga: Banjir Rob Bikin Tanggul Pelabuhan Tanjung Mas Semarang Jebol

Menurut dia, berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir rob berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia pada tanggal 10 – 19 Juli 2022.

“Potensi banjir pesisir (rob) untuk wilayah Pesisir Selatan Jawa Barat, Pesisir Selatan Jawa Tengah dan Pesisir Selatan Yogyakarta diprediksi berlangsung dengan waktu Pada tanggal 12 – 17 Juli 2022,” katanya dalam siaran pers, Jumat, 8 Juli 2022.

Baca Juga: Peringatan Dini Banjir Pesisir Selatan Jabar, Jateng dan Yogyakarta

Adapun daerah di pesiri Jawa yang berpotensi terjadi banjir rob antara lain:
1. PESISIR SELATAN SUKABUMI
2. PESISIR SELATAN CIANJUR
3. PESISIR SELATAN GARUT
4. PESISIR SELATAN TASIKMALAYA
5. PESISIR SELATAN PANGANDARAN
6. PESISIR SELATAN CILACAP
7. PESISIR SELATAN KEBUMEN
8. PESISIR SELATAN PURWOREJO
9. PESISIR SELATAN YOGYAKARTA

Baca Juga: Peringatan Dini Banjir Rob Pesisir Selatan Jawa, 13-23 Juni 2022

Menurut dia, potensi banjir rob diprediksi berlangsung dengan waktu yang berbeda di tiap wilayah. Kondisi ini secara umum dapat mengganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.

“Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari Pasang Maksimum Air Laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG,” jelasnya. []

Related posts