Komitmen Iklim Global, Norwegia Dukung Indonesia Lestarikan Hutan

  • Whatsapp
Dubes Norwegia Rut Kruger Giverin
Dubes Norwegia untuk Indonesia Rut Kruger Giverin (kiri) dalam diskusi Efek krisis energi Eropa pada komitmen iklim global di UGM Yogyakarta, Selasa, 27 September 2022. (Foto: Istimewa)

BacaJogja – Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Rut Kruger Giverin menyatakan, secara bilateral Norwegia adalah pendukung kuat upaya Indonesia untuk melestarikan hutannya. Hutan hujan terbesar ketiga di dunia ada di Indonesia. Dan Indonesia memiliki beberapa wilayah lahan gambut dan bakau terbesar di dunia.

Menurut dia, hutan, lahan gambut, dan bakau menyimpan sejumlah besar karbon. “Hal ini sangat penting tidak hanya bagi Indonesia tetapi juga bagi iklim global dan keanekaragaman hayati,” katanya dalam diskusi Efek krisis energi Eropa pada komitmen iklim global di UGM Yogyakarta, Selasa, 27 September 2022.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga: Kakek-Nenek di Kulon Progo Menikah Lagi, Ikut Tebar 2.000 Ikan Tawes di Sungai Tinalah

Menurut dia, pada saat yang sama, secara historis perubahan penggunaan lahan, yang mencakup deforestasi dan kebakaran hutan, telah menyumbang sebagian besar emisi gas rumah kaca di Indonesia. Oleh karena itu, penting bagi Indonesia untuk mengurangi deforestasi secara dramatis.

“Ini bukan hanya pencapaian penting untuk target iklim Indonesia tetapi juga sangat penting bagi kemampuan kolektif dunia untuk mencapai tujuan global dari kesepakatan Paris,” jelasnya.

Baca Juga: BUMDes Panggungharjo Bantul, Mengolah Sampah Meraup Rp350 Juta per Bulan

Giverin menyatakan, Norwegia telah lama menjadi mitra Indonesia dalam mendukung pekerjaannya di bidang hutan. “Dalam dekade sebelumnya, kami telah menggunakan sekitar 100 juta dolar untuk program yang bertujuan mendukung ambisi pemerintah Indonesia sendiri untuk melindungi dan memulihkan hutan,” kata dia.

Indonesia dan Norwegia telah sepakat untuk memulai kemitraan baru di bidang kehutanan. Menteri Lingkungan Hidup Indonesia Siti Nurbaya Bakar dan Norwegia Espen Barth Eide pada Senin lalu menandatangani nota kesepahaman di Jakarta tentang kesepakatan baru.

Baca Juga: Bank Sampah di Bantul Ini Keren, Ubah Sampah Plastik Menjadi BBM Minyak Tanah

Kemitraan baru ini merupakan kolaborasi luas antara Norwegia dan Indonesia. “Ini juga melibatkan komitmen dari Norwegia untuk berkontribusi dengan kontribusi berbasis hasil tahunan untuk pengurangan emisi Indonesia. Ini berarti Norwegia akan mendukung sebagian dari pengurangan deforestasi di Indonesia,” paparnya.

Dukungan dari Norwegia akan digunakan pada rencana pemerintah Indonesia untuk mengurangi deforestasi, yang disebut Rencana Operasional FOLU Net Sink 2030. “Di Norwegia, kami merasa sangat bangga dapat bergabung dengan Indonesia untuk memperkuat perjuangan melawan perubahan iklim,” ujar Giverin.

Baca Juga: Kurangi Penggunaan BBM Energi Fosil, UGM Luncurkan Bus Trans Gadjah Mada

Satu dekade lalu, Indonesia memiliki tingkat deforestasi tertinggi di dunia. Sekarang Anda adalah pemimpin global dalam mengurangi deforestasi. Angka tahun lalu menunjukkan deforestasi terendah dalam 20 tahun. Itu dianggap sukses di seluruh dunia.

Sesuatu yang Indonesia harus menerima pengakuan internasional untuk Bidang lingkungan penting lainnya di mana Norwegia dan Indonesia bekerja sama adalah laut. Lautan berperan penting dalam menyerap CO2 dan menstabilkan iklim.

Baca Juga: Peringati HPSN 2022, KFC Indonesia dan DCA Bersih-bersih Pantai dan Laut Serentak 10 Provinsi

Indonesia dan Norwegia adalah negara lautan besar, dan memastikan lautan yang produktif dan sehat adalah bagian utama dari hubungan bilateral. Kedua kepala pemerintahan kami adalah anggota Panel Tingkat Tinggi untuk Ekonomi Laut yang Berkelanjutan, dan Norwegia mendukung beberapa inisiatif di Indonesia yang bertujuan untuk merehabilitasi bakau dan mencegah sampah laut.

Di sektor energi, Norwegia telah mengalokasikan 10 miliar kroner Norwegia untuk dana iklim yang akan dikelola oleh dana milik negara kami untuk negara-negara berkembang. Pengelola dana ini, bersama beberapa perusahaan swasta Norwegia, sangat ingin berinvestasi dalam energi terbarukan di Indonesia.

Baca Juga: GL Zoo Yogyakarta Turut Lepas Liar Macan Tutul Jawa di TN Gunung Ciremai

Namun, kenyataannya kerangka peraturan energi di Indonesia saat ini tidak mendukung energi terbarukan, sehingga sangat menantang bagi investor asing untuk mengidentifikasi proyek energi terbarukan yang layak secara komersial di Indonesia.

Tantangan yang dihadapi oleh pengembang dan investor energi terbarukan adalah topik yang berulang dalam dialog energi bilateral antara Norwegia dan Indonesia.[]

Related posts