BacaJogja – Festival Batik 2022 yang digelar di Jogja Expo Center 19-23 Oktober 2022 ini menghadirkan lima booth spesial batik khas Yogyakarta. Kelima booth tersebut yakni Kraton (Batik Kraton Ngayogjokarto), Puro Pakualaman (Batik Puro Pakualaman), Tugu (Balai Besar Standardisasi Kerajinan dan Batik Yogyakarta), Tamansari (Batik dalam kehidupan masyarakat Yogyakarta), dan Kandang Menjangan (Batik Nitik).
Kehadiran batik khas Yogyakarta ini memperkuat pencanangan batik Indonesia sebagai masterpiece of oral and intangible of humanity oleh UNESCO pada Oktober 2009 sealigus bentuk pengakuan yang strategis terhadap eksistensi batik. Hal ini selaras dengan nilai pentingnya bagi peradaban Nusantara.
Baca Juga: Hari Batik Nasional 2022, Fashion Show Pelajar di Tengah Lapak Pasar Bantul
Keistimewaan batik Yogyakarta juga semakin bermakna seiring penobatan predikat Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia oleh Dewan Kerajinan Dunia (World Craft Council/WCC) di Dongyang, China pada 18 Oktober 2014 lalu. Penghargaan ini karena DIY sudah memenuhi tujuh kriteria Kota Batik Dunia yang menjadi persyaratan WCC.
“Ketujuh syarat tersebut meliputi nilai historis, orisinalitas, upaya konservasi melalui regenerasi, nilai ekonomi, ramah lingkungan, reputasi internasional, dan konsistensi,” kata Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji membacakan sambutan Gubernur DIY Sri Sultan HB X pada Pembukaan Festival Batik 2022 di JEC pada Rabu, 19 Oktober 2022.
Baca Juga: Cerita Batik Indah Malioboro Berjualan Lewat WhatsApp untuk Bertahan
Pameran Festival Batik 2022 ini digelar 19-23 Oktober 2022. Pameran menghadirkan 170 stand yang tidak hanya diikuti oleh IKM batik dari DIY tetapi juga IKM batik dari luar DIY, seperti Provinsi Jawa timur, Jawa Barat, NTB, Kalimantan Selatan, Kabupaten Magelang, Semarang, Sukoharjo, Klaten, Surabaya serta Disperindag Kabupaten Grobogan dan Rembang.
Kepala Disperindag DIY Ir. Syam Arjayanti mengatakan, penyelenggaraan Festival Batik 2022 bertujuan mengembangkan potensi industri kecil menengah batik dan turunannya; melestarikan warisan budaya khususnya batik; dan mempertahankan predikat Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia. Selain itu, juga untuk mempromosikan batik khas Daerah Istimewa Yogyakarta dan batik nusantara.
Baca Juga: Menengok Geliat Produksi Rumah Batik Jinggar Kota Yogyakarta
“Tema Festival Batik 2022 ‘Jagaddhita’, Batik Jogja Istimewa Mendunia. Menggambarkan bahwa batik saat ini juga berperan dalam kesejahteraan dunia khususnya kesejahteraan perekonomian bagi para pelaku industri di dalamnya mulai dari pembatik pembuat busana dan pengusaha yang bergerak dalam bidang batik,” terang Syam.
Disebutkan Syam, serangkaian kegiatan Festival Batik 2022 juga meliputi penyelenggaraan Lomba Desain Batik Jogja Istimewa Kota Batik Dunia. Penyelenggaraan lomba tersebut bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan batik sebagai warisan budaya yang adiluhung serta dalam rangka menciptakan motif batik baru yang berciri khas Jogja.
Baca Juga: Sejarah dan Filosofi Batik Tulis Nitik Bantul Yogyakarta Menurut Sri Sultan HB X
“Lomba desain batik diikuti oleh 200 peserta yang terdiri dari 170 peserta umum dan 30 peserta milenial yang dipilih masing-masing juara 1 sampai dengan harapan 3. Dipilih 12 nominator dan 6 pemenang,” ujar Syam.
Lomba desain batik meliputi pembuatan desain dan perwujudan karya dengan cat warna sintetis alam. Peserta lomba tersebut pun bersifat perorangan bukan kelompok dan boleh berasal dari luar DIY. []