BacaJogja – South Electric Guitar Saraswati (SEGAR) merupakan sub KKM Kompazz komunitas gitaris Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Pada 7 Desember 2022 SEGAR kembali mengadakan konser bertema “Jreng No Limit” di Auditorium Musik ISI Yogyakarta. Konser kembali digelar setelah hiatus atau vakum sejak 2019 karena pandemi Covid-19.
Pembimbing Kompazz Singgih Sanjaya mengatakan bahwa konsep tema yang diambil memiliki makna seperti “Jreng” yang artinya menggenjreng. Dalam hal ini tentunya gitar dan “No Limit” yang artinya mendatangkan inspirasi yang tidak terbatas.
Baca Juga: Event Akhir Pekan Jogja, Ada Pekan Budaya Difabel hingga Konser Keroncong
Konser ini juga sekaligus mengadakan serah terima jabatan dari ketua SEGAR yang lama Goklas Marpaung ke ketua baru Mada Panglima. Mada Panglima selaku ketua baru berharap semoga konser ini bukan menjadi konser yang terakhir dan akan terus ada sebagai wadah para gitaris di kampus Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Pada konser ini menampilkan 6 combo dengan format yang terdiri dari 5 guitar duo dan 1 guitar trio. Daftar nama pemain yang tampil ada Fafa dan Igon, Yeye dan Jotha, Rega, Gabriel dan Refo, Amin dan Christo, Marvel dan Steven, Kevin dan Andos yang merupakan mahasiswa aktif Institut Seni Indonesia Yogyakarta Angkatan 2020 dan 2021.
Baca Juga: Jadwal Konser NdarBoy di Madiun, Yogyakarta dan Jakarta
Nama-nama setiap combo yang tampil tergolong unik seperti Es Kepal Prenagen (Steven & Marvel), Es krim cincau alaska (Yeye & Jotha), Es kiranti rasa blimbing wuluh (Fafa & Frigon), Amin paling Christo (Amin & Christo), Jus Semangka Dolakhpur (andos & kevin) dan Rega datang naik Revo (Gabriel, Refo & Rega).
Setiap kali MC membacakan nama-nama combo yang tampil selalu mengundang gelak tawa para penonton karena nama-namanya yang unik dan lucu.
Baca Juga: Daftar Lengkap Artis yang Tampil di Ngayogjazz 2022
Karya-karya yang ditampilkan juga merupakan karya-karya yang terkenal di kalangan gitaris seperti Wonderland in the Sky yaitu karya original Tetsuo Sakurai Bassist Casiopea yang merupakan band fusion terkenal dari Jepang dan beberapa diantaranya seperti Buying lego with my son, Sunrise, Myriad Of light, 101 Eastbound dan Petak Umpet (Karya original Gitaris Indonesia Ade Kurniawan A.K.A Adeavery ).
Dalam konser yang berlangsung kurang lebih satu jam itu membuat penonton puas dengan karya karya yang ditampilkan. Para penonton mengaku puas dengan teknik gitar dan penampilan energik para gitaris yang tampil. []
Artikel ditulis oleh Leonard Famatisaro Gulo, mahasiswa Jurusan Seni Musik Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta