Musik, Bahasa Universal yang Mempersatukan Kehidupan

  • Whatsapp
musik universal
Angin Malam-Erwin Gutawa orchestra (Foto: screenshot YouTube)

BacaJogja – Banyak kutipan yang menyebutkan “Musik adalah bahasa universal”. Juga media yang tidak hanya dapat mendobrak dimensi ruang dan waktu, tapi dapat menyentuh hati, jiwa manusia, dalam berbagai lapisan kehidupan.

Musik sebagai bahasa Universal, yang bisa diartikan bahwa musik juga bisa sebagai alat komunikasi antar manusia baik perorang atau kelompok. Namun sebelum itu mari artikan terlebih dahulu apa arti dari Musik itu sendiri.

Read More

Baca Juga: Mengenal Bagian Penting Gitar Klasik

Musik adalah suara yang disusun demikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan terutama suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat menghasilkan irama. Meskipun Tidak ada yang pernah tahu kapan musik pertama dimulai. Sebab setiap bebunyian di alam, punya nadanya sendiri.

Guntur menggelegar, angin berhembus, Bahkan batu pun bisa bernyanyi. Musik yang merupakan sejenis fenomena intuisi, untuk mencipta, memperbaiki dan mempersembahkannya adalah suatu bentuk seni.

Baca Juga: Menengok Eksistensi Musik Pop Sunda di Tanah Yogyakarta

Manusia, entah dia orang biasa, atau bahkan seorang presiden ialah makhluk yang memiliki bakat natural. Salah satunya untuk musik. Dia bisa jadi pemain musik andal, atau jadi penikmat musik total.

Manusia, dalam bentuk dan profesi apapun, pasti punya musik favorit. Bahkan menariknya bisa saja musik favorit dan orang nomor satu di Indonesia pun sama. Keberadaan musik bagi siapa saja menjadi hal penting dalam aktifitas kehidupan manusia.

Statement ini juga bisa menyimpulkan bahwa musik dapat menjadi alat pemersatu bangsa, mulai suku, bangsa, agama, etnis maupun benua. Dan musik menjadi suatu instrument yang luar biasa penting dalam suatu pembangunan, musik bisa jadi pemersatu bangsa, mengobarkan semangat perjuangan, persatuan, kebangsaan dan memberikan kebahagiaan.

Baca Juga: Khocil Birawa, Wartawan Senior Yogyakarta Rilis Lagu Maturnuwun

Meskipun musik bisa berdampak buruk apabila tujuan dalam bermusiknya salah, seperti contohnya musik rock yang memiliki embel-embel satanis. Dalam keseharian, musik jadi wakil tersendiri ketika kita sedih, senang, gundah, bingung, takut, marah, dan bahagia. Musik tak segan memberi ruang untuk berekspresi.

Tak ada manusia yang tidak menyukai musik. Musik membawa angin revolusi dan juga musik memberi kita perubahan serta inspirasi, yang mengiringi setiap hari. Musik memberi kehidupan, teman dan juga kenangan. []

Artikel ditulis oleh Ariel Zevanya Bangun, mahasiswa jurusan Seni Musik Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta

Related posts