BacaJogja – Pada periode 27 Desember 2022 hingga 2 Januari 2022, cuaca di sebagian provinsi di Indonesia berpotensi hujan lebat hingga sangat lebat.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, berdasarkan analisis cuaca terkini, kondisi dinamika atmosfer di sekitar Indonesia masih berpotensi signifikan terhadap peningkatan curah hujan di beberapa wilayah dalam sepekan ke depan.
Baca Juga: Event Malam Tahun Baru di Sleman, Bantul, Kulon Progo dan Gunungkidul
Menurut dia, potensi hujan dengan intensitas signifikan selama periode tanggal 27 Desember 2022 – 2 Januari 2023 perlu diwaspadai di beberapa wilayah sebagai berikut:
Potensi hujan lebat hingga sangat lebat dapat terjadi di sebagian wilayah :
1. Banten
2. Jawa Barat
3. DKI Jakarta
4. Jawa Tengah
5. DI Yogyakarta
6. Jawa Timur
7. Bali
8. NTB
9. NTT
Baca Juga: Rekomendasi 8 Konser Musik Malam Tahun Baru di Yogyakarta
Sedangkan potensi hujan hujan sedang hingga lebat dapat terjadi di sebagian wilayah :
1. Aceh
2. Bengkulu
3. Sumatera Barat
4. Lampung
5. Sumatera Selatan
6. Kalimantan Selatan
7. Sulawesi Selatan
8. Sulawesi Tenggara
9. Maluku Tenggara
10. Papua Barat
11. Papua
Baca Juga: Daftar Event Spektakuler Malam Tahun Baru 2023 di Yogyakarta
Mantan Rektor UGM Yogyakarta ini menjelaskan, cuaca ekstrem yang terjadi di sebagian wilayah di Indonesia ini disebabkan karena beberapa faktor.
Adapun penjelasannya sebagai berikut:
1. Monsun Asia menunjukkan aktivitas cukup signifikan dalam beberapa hari terakhir dengan potensi dapat disertai adanya seruakan dingin dan fenomena aliran lintas ekuator yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan secara signifikan di wilayah Indonesia bagian barat, tengah dan selatan.
Baca Juga: Update Data Banjir, Longsor dan Pohon Tumbang di Gunungkidul Yogyakarta
Seruakan dingin Asia merupakan fenomena yang cukup lazim terjadi saat Monsun Asia aktif yang mengindikasikan adanya potensi aliran massa udara dingin dari wilayah Benua Asia menuju ke wilayah selatan.
Dampak dari munculnya seruakan dingin tersebut dapat meningkatkan potensi curah hujan di wilayah Barat Indonesia apabila disertai dengan fenomena CENS (cross equatorial northerly surge atau arus lintas ekuatorial) yang mengindikasikan bahwa adanya aliran massa udara dingin dari utara yang masuk ke wilayah Indonesia melintasi ekuator.
Dampak adanya seruakan dingin dari Asia yang disertai CENS ini dapat berdampak secara tidak langsung pada peningkatan curah hujan dan kecepatan angin disekitar wilayah Indonesia bagian selatan ekuator.
Baca Juga: Waspada, Cuaca Ekstrem Seluruh Wilayah DIY 16-18 November 2022
2. Adanya indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah Australia yang dapat memicu terbentuknya pola pumpunan dan perlambatan angin di sekitar wilayah Indonesia bagian selatan ekuator serta dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan angin kencang di sekitar wilayah Sumatera, Jawa, hingga Nusa Tenggara, serta berdampak pada peningkatan gelombang tinggi di perairan Indonesia.
3. Bibit siklon tropis 95W tumbuh di Samudra Pasifik sebelah Utara Papua Barat, tepatnya di sekitar 8.8°LU 130.9°BT, dengan kecepatan angin maksimum 15 knot dan tekanan terendah 1008 mb.
Baca Juga: Daftar Kabupaten dan Kota di DIY Potensi Cuaca Ekstrem 8-10 November 2022
Berdasarkan citra satelit Himawari-8 6 jam terakhir menunjukkan adanya aktivitas konvektif yang signifikan terutama di sebelah utara sistem. Model prediksi numerik menunjukkan bahwa sistem ini bergerak ke arah barat-barat laut menjauhi wilayah Indonesia. Potensi sistem untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam kedepan berada dalam kategori Rendah.
4. Aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) disertai fenomena Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial masih menunjukkan kondisi yang signifikan dalam meningkatkan pertumbuhan awan hujan dan potensi cuaca ekstrem dalam sepekan kedepan di wilayah Indonesia. []