BacaJogja – Kasus pemecataan sepihak caddy, pengelola Semarang Royale Golf (SRG) dinilai tidak menghargai Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Semarang. Panggilan mediasi Disnaker tidak diindahkan pengelola SRG.
Sengketa ketenagakerjaan antara pengelola Semarang Royale Golf versus caddy masih bergulir di Disnaker Kota Semarang. Terbaru pengelola SRG mangkir dari panggilan mediasi Disnaker, Rabu (2/8).
Mediator Disnaker Kota Semarang, Issamsudin mengungkapkan sedianya hari Rabu ini pihaknya mengagendakan mediasi antara manajemen Semarang Royale Golf (SRG) dengan pihak caddy, Filix Alex, 58 tahun, warga Tandang, Kota Semarang. Hanya saja mediasi terpaksa ditunda lantaran perwakilan SRG tidak hadir.
Baca juga: Lagi, Pengelola Semarang Royale Golf Pecat Caddy Tanpa Pesangon
“Hari ini, sesuai dengan kesepakatan kemarin, agendanya mediasi antara pemberi kerja dengan pekerja. Ternyata setelah ditunggu hingga jelang pukul 10.00 WIB, dari undangan jam 09.00 WIB, mereka (perwakilan SRG) tidak hadir,” tutur dia,
Issamsudin menyebut pengelola SRG hanya mengirim surat yang menginformasikan perwakilannya tidak bisa hadir. Tidak diketahui secara persis alasan perwakilan SRG mangkir dari mediasi mengingat surat tertuju kepada Kepala Disnaker.
“Jam 09.45 WIB pihak Ardina Prima (pengelola SRG) memberi informasi melalui surat tidak bisa hadir. Disertakan juga data karyawan. Karena surat itu tertujunya kepada kepala dinas maka kami sampaikan ke kepala dinas, yang jelas intinya tidak bisa hadir hari ini, disampaikan lewat surat,” sebutnya.
Atas ketidakhadiran salah satu pihak, maka Disnaker memutuskan agenda mediasi ditunda pada pekan depan.
“Selanjutnya kami tetap akan mengirim undangan lagi untuk mediasi minggu depan,” ujar Issamsudin.
Baca lainnya: Caddy vs Pengelola Semarang Royale Golf, Disnaker Belum Keluarkan Anjuran
Kuasa hukum Filix Alex, Yulianto SH menyatakan tidak ada itikad baik dari pengelola SRG untuk menyelesaikan persoalan ketenagakerjaan ini sesuai aturan hukum yang ada. Semestinya PT Ardina Prima bisa menghormati upaya yang dilakukan pemerintah melalui Disnaker Kota Semarang.
Di sisi lain, Yulianto juga berharap surat undangan yang dikirim Disnaker ke para pihak bisa jelas agenda atau perihalnya. Sebab dalam surat undangan yang diterima sebelumnya menyebut perihal klarifikasi, namun isi surat menyebut mediasi. Ia tidak ingin hambatan PHI yang dialami delapan caddy lain juga terjadi di Filix Alex.
“Di kasus delapan caddy, sampai sekarang surat anjuran Disnaker belum keluar, padahal mediasi sudah deadlock. Pihak Kepala Disnaker menyampaikan belum keluarkan anjuran karena merasa belum masuk tahapan mediasi, surat undangannya klarifikasi. Ini kan aneh, ada apa dengan Disnaker?. Makanya kami tidak ingin terulang di penanganan Filix Alex,” imbuh dia. []