BacaJogja – Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo meninjau kegiatan tanam timun baby Bupati Cup di KWT Srikandi Mandiri Gejayan, Kapanewon Depok, Sleman, Minggu, 10 September 2023.
Bupati bersama Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Suparmono turut memanen timun, tomat, dan gambas.
Suparmono menyampaikan, kegiatan ini dilaksanakan untuk mengerakkan wanita tani dalam mengenal agribisnis dengan memanfaatkan lahan pertanian di lingkungannya.
Baca Juga: Kampung Sayur Bausasran Yogyakarta, Wisata Pertanian Perkotaan yang Mendunia
Dengan begitu diharapkan wanita tani dapat memproduksi komoditas tertentu dan berupaya meraih keuntungan. “Tidak hanya berupaya meningkatkan produksinya tetapi KWT juga mampu memproduksi timun baby sesuai kebutuhan pasar, baik dari segi kuantitas maupun kualitas,” katanya.
Ia menambahkan, salah satu efek baik dari kegiatan ini tampak dari pendapatan KWT yang hingga saat ini telah memperoleh pendapatan Rp115.870.000. Hasil penjualan ini didapatkan dengan harga jual timun grade A antara Rp4.250-5.000 per kilogram (kg).
Baca Juga: Visi Misi Anton Prabu Semendawai, Ketua DPD Pemuda Tani Indonesia DIY 2023-2028 tentang Pertanian
Bupati menyampaikan sektor pertanian bukan saja memberikan andil terhadap ketahanan pangan, tetapi juga memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap perkembangan perekonomian.
Oleh karena itu, Bupati mengajak petani untuk jeli dalam melihat peluang. Dengan memanfaatkan teknologi, petani juga dapat memperluas pasar untuk meraih keuntungan yang lebih tinggi. “Dengan memanfaatkan teknologi dan mengembangkan skill, saya harap ibu-ibu KWT dapat meraih pasar yang lebih luas dan pendapatan yang lebih banyak,” ujar Bupati.
Baca Juga: Museum Tani Jawa di Bantul, Koleksi Lengkap Alat Pertanian Kerajaan Mataram Kuno
Lomba tanam timun baby Bupati Cup diikuti 51 melompok wanita tani dari 17 Kapanewon di Kabupaten Sleman. Kegiatan ini diharapkan agar KWT dapat berkompetisi untuk menghasilkan tanaman timun baby yang sehat, berproduktivitas tinggi serta memenuhi standar mutu yang baik.
Penilaian dilakukan oleh tim juri yang terdiri dari unsur petugas lingkup Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman serta praktisi ahli budidaya timun baby. []