BacaJogja – Olahraga permaianan Gobak Sodor telah menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia milik DIY dari KemenristekDikti sejak 9 Juni 2022. Menindaklanjuti hal itu, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY mengelar lomba Gobak Sodor antar-instansi di lingkungan Pemda DIY.
Lomba yang digelar di GOR Amongrogo Yogyaarta pada Senin-Selasa, 25-26 September 2023 disambut antusias peserta. Sebanyak 37 organisasi pemerintah daerah (OPD) dari 39 OPD turut berpartisipasi mengikuti lomba bertema Ngleluri Kabudayan Lumantar Olahraga Tradisional ini.
Baca Juga: Daftar Enam Warisan Budaya Dunia di Indonesia Termasuk Sumbu Filosofi Yogyakarta
Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakhsmi Pratiwi, mengatakan lomba olahraga permainan tradisional ini menjadi upaya sosialisasi untuk nantinya terus disebarkan ke masyarakat. “Setelah ditetapkan sebagai warisan budaya, kami menggelar lomba Gobak Sodor. Semoga virus Gobak Sodor hingga ke tingkat kalurahan agar olahraga tradisi ini terus dimainkan dan diturunkan ke generasi selanjutnya,” katanya.
Menurut dia, esensi Gobak Sodor adalah membangun kerja sama, keguyuban dan menyehatkan secara jiwa dan fisik. Keguyuban peserta sudah mulai terlihat dua bulan sebelum digelar lomba ini. “Tiap sore di luar jam kerja, teman-teman di OPD latihan Gobak Sodor di lingkungan masing-masing. Mereka berlatih dan guyub, tampak happy sekali,” ungkapnya usai pembukaan.
Dinas Kebudayaan yang menginisiasi perlombaan kali ini mengaku sudah menjalin kerjasama dengan Komite Olahraga Permainan Tradisional. Nantinya akan dibuat perlombaan mulai kabupaten/kota hingga tingkat kalurahan. Harapannya Gobak Sodor dikenal lagi sampai ke generasi selanjutnya.
Baca Juga: Sumbu Filosofi Yogyakarta Resmi Diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia
“Dari tingkat SD sudah ada pelajarannya tapi memang butuh ruang untuk bertemu. Kita ingin agar relasi antar manusia bisa terus terjaga, salah satunya lewat wadah olahraga Gobak Sodor ini,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Asisten Sekda Bidang Sumber Daya Manusia Pemda DIY, Aris Eko Nugroho, menyampaikan DIY punya keragaman budaya non fisik yang kaya akan nilai budaya. Warisan budaya tak benda Gobak Sodor ini menjadi salah satu kekayaan pengetahuan dan ketrampilan yang harapannya bisa terus diturunkan lintas generasi. “Tugas kita menjaga, melestarikan dan mengembangkan kebudayaan dan kekhasan Yogyakarta,” katanya.
Baca Juga:Saksikan Atraksi Warisan Budaya Tak Benda di Trirenggo Bantul
Menurut dia, masyarakat berperan pula untuk melestarikan. Permainan tradisional Gobak Sodor telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda.
“Kami berharap kegiatan ini menjadi upaya melestarikan budaya sekaligus ajang mempererat kebersamaan OPD di Pemda DIY. Harapan bersama kerjasama dan sinergitas dalam tugas pelayanan pada masyarakat semakin terwujud nyata dengan lebih baik,” kata Aris. []