BacaJogja – Penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit yang memiliki tanda gejala dimana tekanan darah pasien di atas normal dimana tekanan sistolik diatas 140 mmHg sedangkan tekanan diastolik diatas 90 mmHg.
Penyakit hipertensi mayoritas diderita oleh para lanjut usia, tetapi seiring perkembangan zaman penyakit hipertensi juga menghinggapi anak muda. Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang saat ini menjangkiti masyarakat modern.
Penyakit yang dikenal juga sebagai “silent killer”, penyakit ini memiliki angka kematian yang tinggi akibat penyakit kardiovaskular selain penyakit jantung koroner. Faktanya, komplikasi tekanan darah tinggi lebih mematikan dan berbahaya dibandingkan penyakit apa pun yang diketahui sebelumnya.
Baca Juga: Bahaya Konsumsi Buah Durian Terlalu Banyak Meningkatkan Serangan Jantung
Hipertensi disebut sebagai “silent killer” karena ternyata penyakit ini merupakan pembunuh diam – diam yang sangat mematikan. “Silent killer” artinya gejala penyakit ini sangat tersembunyi tanpa gejala, namun dampaknya sangat mematikan.
Contoh efek mematikan dari penyakit Hipertensi sendiri adalah bisa mengakibatkan Pecah pembuluh darah, Stroke dan kematian mendadak pada penderita Hipertensi. Baik di lingkungan pedesaan maupun perkotaan penyakit Hipertensi ini sudah banyak memakan korban dari penderita Hipertensi karena terpeleset dari kamar mandi kemudian meninggal dunia, korban yang terlalu capek bekerja sehingga menjadi Stroke dan masuk ICU kemudian meninggal dunia.
Tindakan untuk mengatasi penyakit Hipertensi adalah dengan cara ‘mengontrol tekanan darah’. Cara mengontrol tekanan darah ada dua jenis yaitu dengan Tindakan Farmakologis dan Tindakan non farmakologis. Pengobatan farmakologis untuk penderita hipertensi diberikan pada pasien dengan seijin resep dari dokter layanan primer.
Baca Juga: Foto-foto Heboh Buah Kulon Progo di Embung Tonogoro Kalibawang
Sedangkan tindakan non farmakologis sendiri adalah tindakan dengan tanpa obat farmakologis atau dengan tindakan mandiri keperawatan. Pengobatan farmakologis pada penderita hipertensi diberikan obat yang harus dikonsumsi seumur hidup. Hal ini dikarenakan penyakit Hipertensi merupakan penyakit kambuhan yang bisa meningkat setiap saat.
Penelitian menunjukkan bahwa salah satu cara menurunkan tekanan darah adalah dengan rutin mengonsumsi apel. Apel yang umum dimakan di Indonesia ternyata memiliki khasiat menurunkan tekanan darah. Kalium dan pektin yang terdapat pada apel sangat efektif menurunkan tekanan darah dan menurunkan kolesterol jahat.
Baca Juga: Ragam Manfaat Buah Delima, dari Meningkatkan Kekebalan Tubuh hingga Cegah Penyakit termasuk Flu
Dosen Spesialis Medikal dan Bedah Prima Trisna Aji mengungkapkan bahwa menurut penelitian yang dilakukan di Kanada, zat alami tersebut, yakni pektin dan kalium, banyak terdapat pada kulit buah apel. Ketika mengkonsumsi buah Apel pada penderita Hipertensi supaya tidak mengelupas kulit Apel tersebut.
Tapi jangan lupa untuk mencuci buah apel sebelum dimakan karena untuk menetralisir bakteri kuman yang merugikan saluran pencernaan yang ikut masuk ke dalam tubuh manusia. “Tips untuk mengkonsumsi buah Apel pada penderita Hipertensi adalah jangan dikupas kulitnya, dikarenakan pada kulit apel kandungannya baik untuk kesehatan tubuh manusia terutama pada pasien hipertensi,” ucapnya. []